Mohon tunggu...
Azka Subhan
Azka Subhan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

a humble guy, menulis untuk pencerahan, memberi manfaat dan menjemput kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Janet Yellen, Ratu Ekonomi Dunia…

9 Januari 2014   09:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="" align="aligncenter" width="259" caption="Janet Yellen (www.businessinsider.com)"][/caption]

Janet Yellen (67) dinobatkan sebagai Gubernur Bank Sentral Amerika atau dikenal sebagai The Fed. Ia meduduki jabatan sebagai wanita pertama dalam sejarah bank sentral di negeri Paman Sam selama 100 tahun ini. Lahir pada 13 Agustus 1946, wanita pintar ini adalah seorang professor ekonomi yang telah menjadi Vice-Chair di the Fed sejak tahun 2010. Sebelumnya juga menjadi President dan Chief Executive Officer (CEO) dari Federal Reerve Bank of San Francisco dan Kepala Penasehat Gedung Putih jaman Presiden Bill Clinton.

Wanita pengganti Gubernur sebelumnya Ben Bernarke ini akan menghadapi berbagai tantangan ke depan. Media massa di Amerika Serikat menggambarkan Yellen sebagai wanita paling kuat di dunia. Bisa disebut pula sebagai “Ratu Ekonomi Dunia”. Ia sangat diharapkan untuk mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi yang ditunggu rakyat, tidak saja Amerika tapi juga seluruh dunia.

Kebijakan-kebijakan Yellen diyakini akan berdampak terhadap ekonomi dunia. Utamanya pada nilai mata uang berbagai negara yang terdampak oleh dollar. Industri keuangan dan juga pasar saham khususnya di negara berkembang akan dipengaruhi oleh kebijakan yang diputuskannya. Setidaknya terdapat beberapa tantangan yang akan dihadapi Yellen ke depan. Sebagai “ratu” yang bakal memutuskan kebijakan ekonomi yang berpengaruh kepada belahan dunia lainnya.

Kebijakan The Fed terkait tapering off yakni mengurangi stimulus di pasar uang  akan berdampak  secara langsung maupun tak langsung kepada negara-negara emerging markets. Persoalan lainnya adalah pengangguran di Amerika Serikat yang tentu berdampak kepada pertumbuhan ekonomi Paman Sam. Pada bulan November lalu, angka pengangguran bahkan mencapai 7 persen. Kebijakan lain yang ditunggu adalah kenaikan suku bunga, karena hal ini akan terkait pula dengan isu pengangguran. Kenaikan suku bunga diprediksi akan ditunda, sampai tingkat pengangguran dapat dipulihkan.

Bagi Indonesia, kebijakan-kebijakan Yellen akan berpengaruh kepada berbagai indikator ekonomi. Indonesia bakal menjadi negara yang dikhawatirkan rentan terhadap kebijakan ekonomi Yellen. Hal ini mengingat tahun 2014 ini merupakan tahun "pertaruhan" bagi Indonesia. Permasalahan politik dan ekonomi akan secara bersamaan mewanai persoalan negeri ini. Akankah kita bisa melalui tantangan berat di tahun 2014, “the challenging year” ini? Semoga Tuhan memberkati dan meridhoi. (*)

Tulisan disarikan dari berbagai sumber melalui google dengan kata kunci “Janet Yellen”


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun