Mohon tunggu...
Saufi Ginting
Saufi Ginting Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Azka Gemilang di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah Akibat dari Malas Baca

12 Februari 2022   12:56 Diperbarui: 12 Februari 2022   13:12 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malas Baca ilmu bisa banyak salah. Foto diambil Saufi Ginting di Pantai Bunga, Kab. Batubara

Pernah satu kali saat unggah di Kompasiana, diberi peringatan oleh admin "hey, kamu ya, pakai foto orang, ga dibuat sumbernya, kami kasih peringatan ya. Jangan kamu buat lagi" kira-kira begitulah terjemahan kalimat yang dikirim admin di akun saya ini.

Alamak. Takut juga rupanya saya di kasih peringatan begitu, padahal baru lagi bergembira menulis di Kompasiana ini.

Tentu sejak itu, saya pun jadi terinspirasi untuk tidak lagi menggunakan gambar lain dari media mana pun. Meski bisa saja saya lakukan lagi dengan menyebutkan sumbernya. Namun saya buat komitmen untuk diri sendiri. Maka, memanfaatkan HP android,   meng-kodak sana-sini. Meski tak punya kemampuan untuk melihat dan mengambil gambar dengan baik, sebagaimana yang dilakukan oleh fotografer profesional. Berjalan ke mana saja kodak, lalu setelah sampai rumah, saya pindahkan ke laptop.

Sejak itu, unggahan-unggahan saya yang pemula ini, dihiasi oleh foto hasil jepretan sendiri. Ada yang diambil saat dibonceng naik kereta eh maksudnya sepeda motor. Ada yang pas lagi di pajak, eh maksudnya di pasar - tempat penjual dan pembeli, sambil menemani istri. Maklum di kampung saya untuk menyebutkan pasar itu dengan nama 'pajak', sepeda motor itu 'kereta' dan mobil itu 'motor'. Halaah, apaan sih.

Kembali cerita peringatan dari admin Kompasiana tadi, ternyata ada pelajaran yang saya dapat

1. Saya tak membaca banyak tentang aturan main yang ada di Kompasiana ini, pengen nulis banyak, tapi malah ga baca banyak.

2. Bila diingat-ingat, memang seperti inilah kehidupan saya ini, malas. Misalnya beli kamera digital, buku panduannya tak pernah dibaca, dan tentu sebab dari merasa udah bisa dan udah pandai sekali dalam mengoperasikannya. Akibatnya, ada sejumlah tombol yang harus kutanyakan lagi pada google. Meski ada jawaban yang ok, ada juga jawabannya yang menohok, bila tak sengaja jawaban itu mengacu pada grup fotografi

"makanya punya mata gunakan untuk baca. Lah ada buku panduan, malah ga dibaca'.

Perkara ini tak hanya satu, tapi juga berlaku untuk hal-hal lainnya. Itulah kebiasaan ini. Mau tepok jidat, takut sakit. Jadi kutulis saja untuk mengenang betapa malasnya diri ini.

3. Saya jadi rajin menyimpan hasil foto yang digunakan di HP android. Bila selama ini hanya sekedar foto, dan lebih sering dihapus, karena khawatir memori di HP penuh, saya pun sekarang lebih menghargai hasil karya foto sendiri. Caranya, ya segera dipindahkan, dan tentu dengan harapan agar dapat digunakan kembali sesuai dengan cerita yang dibuat pada unggahan di Kompasiana ini. Ya, walaupun ada yang dipaksa-paksakan, biar sesuai tema, tak apa. Senang rasanya, fotonya bisa dilihat banyak orang.  Aku tak hirau, mau dinikmati atau tidak, yang penting tampak. Hehe. Saya dapat ilmu, belajar motret, sebagaimana gambar pada unggahan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun