Mohon tunggu...
Azka Nafiurrohmah
Azka Nafiurrohmah Mohon Tunggu... Lainnya - PNF U'nice

Bismillah aja dulu, nanti juga Alhamdulillah :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Syirik? Tetap Islam Apa Murtad?

27 November 2020   13:26 Diperbarui: 5 Juni 2022   16:45 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahukah kamu, apa itu syirik? Mari simak uraian berikut!

Perbuatan syirik dapat merendahkan harkat dan martabat manusia, apalagi jika yang diberi sifat ketuhanan itu alam lain yang bukan manusia. Bukankah esensi ajaran Tauhid membebaskan manusia dari penyembahan sesama mahluk Tuhan, menuju penyembahan Allah semata?

Dari segi bahasa, syirik berarti mempersekutukan. Secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu hal lain. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut"musyrik". Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan (menyembah, memohon bantuan, meminta pertolongan) terhadap mahkluk Tuhan (selain Allah).

Syirik termasuk dalam dosa besar, dan Allah mengampuni semua dosa kecuali dosa besar seperti syirik. Sebagimana yang telah tertuang dal Q.S An Nisaa ayat (48) yang artinya : 

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."   

Dilihat dari sifat dan tingkat sanksi nya, syirik dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Syirik Akbar (syirik besar)

Merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Pelakunya tidak akan masuk surga untuk selama lamanya bila ia mati dan belum bertaubat. Syirik akbar juga terdiri dari dua macam ; 

a) Dhahirun jali (tampak nyata)

Penyembahan Tuhan-Tuhan selain Allah, seperti bintang, matahari, bulan, manusia, jin, setan, berhala dan sebagainya

b) Bathinun Kafi (tersembunyi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun