Dengan adanya pemberlakuan PPKM Level 3 dan 4 di Jawa-Bali menyebabkan seluruh kegiatan pelatihan dari 7 Juli - 15 Juli 2021 harus dilaksanakan secara online. Pelaksanaan pelatihan kepada para peserta dilakukan melalui Grup WhatsApp dengan membagikan video tutorial "Cara Membuat Setup Buah" dan Kartu resep agar para peserta pelatihan lebih mudah saat mempraktekan langsung proses pembuatan setup buah. Selain itu, mahasiswa KKN Undip juga membagikan modul yang berisi tentang manfaat atau khasiat dari setiap bahan-bahan yang digunakan untuk membuat minuman setup buah. Pelaksanaan pelatihan tersebut selalu dimonitoring agar setiap peserta pelatihan mengikuti program dengan baik.
Dalam pelaksanaanya, program pelatihan "Pembuatan Setup Buah"mendapatkan respon yang positif dari para peserta. Para peserta semangat dan antusias dalam mengikuti setiap kegiatan pelatihan melalui Grup WhatsApp. Mereka juga berhasil mempraktekan secara langsung proses pembuatan setup buah dan memberikan tanggapan yang positif ."saya sudah kak, saya tdi udah cicipi juga, rasanya enak dan cara bikinya juga mudah" tutur Mba Puji, salah satu peserta pelatihan.
Setelah para peserta berhasil mempraktekan secara langsung proses pembuatan setup buah, mahasiswa KKN Undip mengajarkan dan membagikan video tentang teknik penjualan agar para peserta mendapatkan penghasilan dari menjual produk setup buah dan nantinya dapat menjadi sebuah peluang usaha yang berkelanjutan.
Melalui program pelatihan ini diharapkan masyarakat warga desa bakaran kulon menjadi lebih peduli dan sadar untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi minuman-minuman yang kurang sehat seperti minuman yang dijual di minimarket & coffee shop dan menggantinya dengan minuman-minuman yang menyehatkan yang terbuat dari buah-buahan dan rempah alami supaya imunitas tubuh meningkat. Selain itu, melalui program ini juga masyarakat khususnya kalangan anak-anak muda di Desa Bakaran Kulon diharapkan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, dengan begitu dapat meningkatkan perekonomian di desa.
Program 2 : Pelatihan Pemasaran Digital melalui Marketplace  kepada UMKM Batik
Pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai membuat berbagai sektor mengalami kesulitan tak terkecuali sektor UMKM yang harus berjuang untuk bertahan di tengah kondisi seperti ini. Apalagi, dengan di berlakukannya PPKM Jawa-Bali yang mau tidak mau membuat semua UMKM harus memutar otak agar terus mampu bertahan di saat semua mobilitas masyarakat harus dibatasi akibat pandemi Covid-19.
Daerah Kabupaten Pati sendiri memiliki banyak UMKM yang terdampak akibat pandemi Covid-19 ini, salah satunya adalah UMKM Batik yang berada di Desa Bakaran Kulon. Desa Bakaran Kulon sendiri terkenal di Kabupaten Pati dengan sentra batiknya yang banyak orang mengenalnya dengan sebutan "Batik Bakaran". Batik Bakaran merupakan batik pesisiran, akan tetapi Batik Bakaran berbeda dengan batik pesisiran lainnya, karena biasanya batik pesisiran cenderung berwarna cerah dan berani sedangkan Batik Bakaran cenderung berwarna gelap yang identik dengan warna cokelat dan hitam. Untuk itu, Batik Bakaran merupakan batik ciri khas Kabupaten Pati yang tidak hanya dimiliki oleh Desa Bakaran saja akan tetapi juga dimiliki oleh semua masyarakat Kabupaten Pati yang sepatutnya harus dijaga, dihargai dan dilestarikan.
