Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pentingnya Tertawa bagi Keluarga Pasien

23 Maret 2020   11:30 Diperbarui: 23 Maret 2020   11:39 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada seorangpun yang berkeinginan atau memiliki impian untuk sakit dan dirawat di rumah sakit, sakit adalah kondisi dimana kondisi tubuh, pikiran dan jiwa mengalami persoalan yang menharuskan mendapatkan perawatan lebih dengan bantuan dari luar ( eksternal ) baik obat secara fisik, support atau motivasi untuk pikiran maupun sepiritualitas atau suport energy untuk ruh.

Diera sekarang ini dengan pandemi corona tentu hal yang sangat tidak pernaah diharapkan dan diimpikan setiap mereka yang dalam konsisi kesehatannya harus dirawat dirumah sakit, kenapa demikian ? 

Dapat dipastikan banyak fasilitas umum ang mengurangi bahkan menutup layanan, termasuk dijalan raya bagi mereka yang tidak memiiki kendaraan pribadi menjadi tantangan tersendiri menggunakan moda transportasi umum diera ini.

Di rumah sakit juga sudaah sangat ketat dan mengeluarkan maklumat bahwa pasien dilarang untuk di jenguk kecuali hanya ditungguin oleh anggota keluarganya dan itupun dibatasi.

Sress, dan Wajah Suram Keluarga Pasien.

Dua hari yang lalu putri tersayang karenaa kondisinya membutuhkan perawatan intensif maka dimasukkan ke ruang neonatal resiko tinggi ( NICU ), ya ruangan yang khusus menampung pasien bayi yang baru lahir dengan membutuhkan perawatan ekstra dan dalam kondisi pasien memiliki resiko tinggi.

Mungkin anda pernah mendengar tentang ruang ICU, bagaimana saya pernah mengalami masa yang sangat sulit di ruangan ini khususnya saat kakaknya anak ini terkena demam berdarah dan mengalami kondisi shock, ya stress, dan wajah yang sangat suram saya an penunggu pasien lain, kenapa ini antara hidup dan mati.

Selang monitor, alat alat canggih bahkan suara - suara mesin monitor masih sangat jelas, ya saat itu yang ada adalah sebuah rasa perasaan seperi pasrah dan lelah, tapi pantaskah kita merasa lelah dan berputus asa ? tentu tak pantas.

Ada banyak pelajaran berharga saat itu yang membuat saya makin mulai memahami bagaimana perasaan mereka keluarga, orang tua yang menunggu pasien saat anak ada atau masuk dalam ruang ICU, antara berharap dan pasrah bahkana seringkali emosi serta tak punya harapan.

Tahukah anda kalau orang stress itu menurunkan daya tahan tubuh ?

Ini menjadi penting dipahami bahwa saat penunggu pasien dalam kondisi negatif, dalam kondisi tidak memiliki semangat, motivas atau berfikir kondisi yang tidak baik, secara otomatis akan mengarhakan pada getaran energy negatif pada pasien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun