Isu agama, Isu ras, dan isu lainya yang acapkali juga menjadikan banyak tulisan tulisan yang sejatinya berbobot justru kehilangan ruhnya.
MENULIS MELAWAN LUPA
Ya kira -- kira demikian dulu saya pernah mendengarkan pematah itu, dan semalam diskusi dengan seorang sahabat seorang "ustadz" ia bilang, kalau hafalan Al Qur'an mau benar -- benar benar maka setelah dihafalkan, tuliskanlah !!!, tulislah lafadznya sampai jangan ada yang salah.
Bisa jadi tidak ada kaitan, tapi saya memilih mengaitkan dan anda boleh mengikutinya, bahwa memang demikian adanya bahwa tulisan itu melawan lupa, karena pikiran kita kerja dengan penglihatan, pendengaran dan perasaan ... rasakan dengan menulis apa yang anda ketahui, apa yang anda lihat dan dengarkan.
Anak cucu kita akan selalu ingat siapa anda, ia memiliki kemungkinan kecil untuk lupa siapa anda, sejarah akan mencatat anda pernah ada, minimal semasa hidup anda anda juga akan mampu mengakses, mengenang da merasakan kembali tulisan anda sekarang.
Semua kembali panda anda, mau menulis lagi atau tidak...
Saya juga demikian, tulisan ini jadi sejarah proses saya memiliki semangat dan turun bahkan terjun bebas hilang dari www.kompasiana.com, salam persaduluran sahabat kompasiana khususnya teman -- teman KomBes Community ( Kompasianer Brebes )