Mohon tunggu...
Azizah
Azizah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penyuka twitter

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Sebenarnya Siapa?

15 Juni 2020   08:44 Diperbarui: 15 Juni 2020   08:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

120 menit sudah waktu dihabiskan untuk acara tersebut. Setelah diberi bingkisan dari panitia, Rosa tiba-tiba dihampiri Mei dan Lala, teman kala SMA yang kebetulan menjadi peserta acara seminar tersebut. Di tengah kegembiraan pertemuan tersebut, Mei mengajak teman-temannya untuk makan siang di sebuah warteg yang tak jauh dari kampus biru itu.

Sesampainya di warteg, mereka terus melontarkan gurauan karena obrolannya tentang tingkah laku mereka dan teman-temannya semasa SMA. Bahkan, Lala sampai mengeluarkan air mata karena saking lucunya.

Di tengah-tengah candaan mereka, tiba-tiba smartphone Mei bergetar. Mei langsung keluar dan bergegas untuk mengangkat telepon. Selesai berbicara dengan lawan bicaranya di telepon, Mei langsung bercerita dengan teman-temannya.

"Aku seneng banget, akhirnya besok aku interview di stasiun teve lokal, setelah tiga bulan cuma di rumah doang. Barusan aku ditelepon," ujar Mei sambil tersenyum lebar.

"Wah, aku ikut seneng ya Mei, semoga nanti lancar dan kamu bisa kerja di sana," ucap Lala.

"Jadi, nanti kamu di sana kerja jadi apa Mei?" tanya Rosa.

"Aku sih nglamarnya jadi presenter di sebuah acara kuliner gitu. Kebetulan emang akhir-akhir ini aku sering nulis soal kuliner dan ngevlog juga di youtube," jawab Mei

"Aku nggak yakin deh, kalau kamu nanti bisa kerja di sana. Secara kamu tuh kurang good looking, kulit kamu juga hitam, rambut kamu juga kaya kurang tertata gitu. Kamu pantasnya tuh di belakang kamera aja, lagi pula kamu kan jago editing video," papar Rosa

"Aku nggak nyangka kamu bisa berpikiran seperti itu. Kenapa kamu masih melanggengkan stereotipe seorang presenter? Terus, kalau misalkan aku berkulit hitam, aku nggak berhak tampil di teve? Nggak nyangka aku, kamu masih berpikir seperti itu di samping kamu sering diundang ke sana kemari," timpal Mei dengan raut wajah masam tanda tak percaya dengan pernyataan Rosa.

"Jadi, kalau sudah seperti ini, kamu tuh sebenarnya siapa? Rosa seorang penulis HAM atau Rosa yang cuma cari cuan dengan dalih jadi penulis HAM? Nggak pantes kamu diundang lagi, punya double standar gitu," lanjut Rosa dengan nada yang agak keras dan lanjut mengambil tas lalu pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun