Mohon tunggu...
Azizah Muna As Shafa
Azizah Muna As Shafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UNNES

Mahasiswa Psikologi UNNES

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Kurikulum Merdeka Dinilai Efektif Sebagai Pengganti Kurikulum 2013?

3 Juni 2023   00:31 Diperbarui: 3 Juni 2023   01:19 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembentukan generasi yang cerdas, berkualitas dan mampu mengikuti perkembangan zaman. Bicara tentang Pendidikan tentunya kurikulum ikut terlibat dan berperan aktif. Namun sebelumnya, apa sih itu kurikulum? Kurikulum merupakan seperangkat rancangan dan pengaturan mengenai isi, bahan pembelajaran, dan cara yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar selama kurun waktu tertentu. Indonesia diketahui pernah menggunakan kurikulum 2013. Namun, kurikulum ini dinilai tidak efektif dan kemudian bapak Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan Indonesia pun mengenalkan suatu sistem kurikulum terbaru. Kurikulum tersebut dikenal dengan kurikulum merdeka.

Menteri pendidikan Nadiem Makarim mengungkapkan alasan terbentuknya kurikulum merdeka yaitu kurikulum 2013 yang dinilai kaku padat dan membosankan. Kurikulum 2013 membuat sekolah tidak mampu fokus mau mengarahkan bakat minat peserta didiknya karena dinilai terlalu kaku dan tidak fleksibel. Materi pembelajarannya pun dinilai sangat padat dimana peserta didik dituntut untuk mempelajari banyak hal dalam satu waktu. Hal ini berdasarkan pada keluhan yang disampaikan oleh para peserta didik. Mereka mengeluhkan banyaknya materi yang membuat peserta didik tidak dapat mempelajari secara mendalam materi yang ada sehingga yang ketinggalan pun akan makin tertinggal. Materi yang ada pun dinilai membosankan dan penggunaan teknologi masih minim dalam pelaksanaan kurikulum 2013.

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

m-merged-647a2f5b4addee39520d9b12.png
m-merged-647a2f5b4addee39520d9b12.png

Teori yang Seharusnya Diterapkan dalam Kurikulum Indonesia

Teori Kurikulum Fleksibel

Mengacu pada pendekatan yang menekankan pada fleksibilitas dan adaptabilitas dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum. Kurikulum fleksibel dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, lingkungan belajar, dan tuntutan dunia kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan relevansi dan efektivitas kurikulum.

Ada beberapa prinsip utama dari teori kurikulum fleksibel, di antaranya:

  • Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat mengambil peran aktif dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Penggunaan pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda, seperti pendekatan berbasis masalah, berbasis proyek, atau pembelajaran terbuka, untuk memberikan fleksibilitas dalam metode pembelajaran.
  • Penekanan pada hasil pembelajaran yang diinginkan dengan  memperhatikan prosesnya.
  • Fleksibilitas dalam memilih dan mengintegrasikan sumber daya pembelajaran, seperti buku teks, bahan ajar online, dan materi video.

Perhatian pada pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja, seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan kerjasama. Teori kurikulum fleksibel menekankan pada kebutuhan individual siswa, dan mengakui bahwa siswa mempunyai kebutuhan dan preferensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kurikulum harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan siswa agar bisa mengoptimalkan pembelajaran dan hasil yang dicapai.

Hermawan dan Sudrajat menyatakan ada 5 prinsip dari pengembangan kurikulum dalam pendidikan, salah satunya yaitu fleksibilitas. Fleksibilitas dalam pengembangan pendidikan yang dimaksud adalah berupaya agar pendidikan yang disajikan nantinya memiliki hasil yang fleksibel dalam implementasinya, maka dari itu pelaksanaannya juga harus fleksibel. Dikatakan bahwa kurikulum yang baik berisi hal-hal yang solid namun implementasinya dapat dimungkinkan dalam melakukan penyesuaian di berbagai kondisi. Kurikulum seharusnya dapat memberikan ruang bagi para pendidik dalam melakukan pengebangan program pembelajaran. Dalam hal ini, kurikulum yang fleksibel mengembangkan pendidikan sesuai minat dan kebutuhan peserta didiknya di segala bidang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun