Mohon tunggu...
Aziza Ayu Hikmawati
Aziza Ayu Hikmawati Mohon Tunggu... Lainnya - " Education is not the learning of facts, but the training of the mind to think."

"Belajar bukanlah mempelajari sebuah fakta, tetapi melatih fikiran untuk berfikir"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kelekatan (Attachment) Terhadap Anak dan Juga Orang Tua

22 September 2021   16:19 Diperbarui: 23 September 2021   17:14 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dfunstation.com

 " Attachment is very important for children. Because it can train and can also maintain relationships with other               people easily. This is because children believe in the attachment figure of parents, and also the family "

Kelekatan (Attachment) itu bisa mengasihkan peran tentang perkembangan emosi yang muncul dari anak tersebut di hari esok yang akan datang, sebab kelekatan tersebut tidak hanya dari pengalaman saja melainkan juga dari personal yang akan terbentuk pada bayi tersebut, namun juga bisa dipengaruhi pada pikiran dan juga dipengaruhi pada emosi ketika dalam hal menyikapi tentang pengalaman tersebut. Selain itu kelekatan itu juga bisa dibentuk dari suatu internal yang biasa dikenal dengan istilah working model yang berguna dalam hal menyusun.

Kemudian bisa dimulai dari pembentukan perasaan, ingatan, ide dan juga kepercayaan sesama orang dalam hal bisa mempererat hubungan dengan orang lain di hari nantinya. Jika kualitas kelekatan tersebut bisa terbentuk antara bayi dan juga orang tua untuk bisa berjalan dengan baik, maka si buah hati tersebut pasti akan merasakan yang namanya senang dan aman, serta kebutuhan utamanya bisa terlaksana.

Apa sihh... internal working models itu ?
Nahh... kita harus tahu bund apa itu internal working models. "Working Models itu dikenal dengan istilah Bowlby yang biasa dikenal dengan  "internal working model" dan dapat didefinisikan bahwa internal working model yaitu metode yang berhubungan dengan tingkah laku attachment behavior (tingkah laku lekat).

Pada dasarnya working model itu mempunyai teori yang kemudian itu bisa dikembangkan melalui collins and read (dalam pramana, 1996) yang termasuk ke dalam 4 komponen yang saling berkaitan, yaitu seperti berikut ini :

1. Memori yang berkaitan dengan kelekatan dan juga bisa dikaitkan dengan pengalaman
2. Kepercayaan, sikap dan harapan tentang diri dan juga tentang orang lain yang bisa dikaitkan dengan kelekatan (Attachment)
3. Kelekatan yang dikaitkan dengan tujuan dan juga dikaitkan dengan kebutuhan (goal and needs)
4. Strategi dan juga rencana yang disosiasikan dalam pencapaian tujuan kelekatan itu sendiri.

Selain itu juga Ada dua faktor yang bisa mengembangkan kestabilan internal working model, yaitu antara lain :
1. Familiar, dapat didefinisikan sebagai pola interaksi yang berulang, cenderung akan menjadi kebiasaan yang terjadi secara otomatis
2. Dyadic pattern, pola yang timbal balik cenderung bisa mengubah pola individual sebab harapan yang timbal balik itu mengutus masing-masing pasangan untuk bisa mendefinisikan perilaku dari pihak lainnya. 


Selain itu Bowlby itu juga mengutarakan kedalam teori kelekatannya atau biasa dikenal dengan istilah (attachment theory) bahwa kaitan kelekatan pada masa awal kehidupan anak yaitu prototipe yang gunanya itu untuk semua kaitan sosial di masa depan anak, akibatnya dari  gangguan pada kelekatan (Attachment) yang terjadi ke dalam masa itu mempunyai akibat yang sangat berat.
Selanjutnya bisa ditarik kesimpulan bahwa teori kelekatan (attachment theory) tersebut itu sangat jelas dengan pentingnya peranan sebagai orang tua dalam hal membesarkan anak dan selain itu juga membuahkan hasil yang sangat sehat kalau kita lihat secara psikologisnya.


Kemudian ada juga kaitan antara anak dengan orang tua yang bisa diklasifikasi yaitu terbagi ke dalam 4 pola dintara lainnya
meliputi :
1. Kelekatan yang aman (Secure attachment)
 pola ini dapat dijabarkan sebagai kondisi ideal yang bisa dikaitkan dengan  kelekatan dan juga mudah didapatkan oleh anak dan juga oleh orang tuanya. Anak-anak yang mempunyai  kelekatan baik dengan orang tuanya, maka dengan sendirinya akan memiliki pandangan positif terhadap orang lain bahkan sampai melihat dirinya sendiri itu berharga sehingga anak-anak tersebut mempunyai rasa kepercayaan diri yang lebih, guna untuk bisa meraih kesuksesan dalam hidupnya.

2. Kelekatan yang bersifat menghindar (Anxious avoidant attachment)
Pada umumnya anak-anak dengan pola kelekatan tersebut itu kerap akan menjauhi interaksi sosial seakan- akan tidak memerlukan orang lain di dalam hidupnya, berhenti dari pergaulan, bahkan menolak untuk meminta bantuan dari orang lain hingga menjaga jarak. Dari perilaku kemandirian itulah yang bisa disimpulkan sebagai upaya anak dalam hal berjaga-jaga barang kali menimbulkan stres yang sebelumnya pernah mengenai dirinya disaat membuka diri terhadap orang lain. Selanjutnya gangguan perkembangan dari kelekatan yang dialami anak tersebut biasanya berbentuk penolakan dari orang tua di masa kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun