Mohon tunggu...
Azimah Salsabila
Azimah Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Farmasi 2020

Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin. Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan untuk Kasus Benjamin Carson

25 Maret 2021   09:46 Diperbarui: 25 Maret 2021   10:29 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TUGAS INDIVIDU

PRA- RESEP 2020 FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

 OLEH :

NAMA : AZIMAH SALSABILA

NIM      : N011201093

GRUP   : 13 (TIGA BELAS)

Kasus :

Benjamin Carson salah seorang kandidat presiden Amerika tahun 2016, pada saat Sekolah Dasar, ia seringkali mendapat hinaan dari teman-temannya dikarenakan memiliki kulit yang hitam. Karena sering mendapatkan hinaan, Carson pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap teman-teman yang menghinanya. Namun, untungnya hal ini tidak memakan korban nyawa. Peristiwa tersebut menjadi headline berita di seluruh benua Amerika yang kemudian memunculkan beragam spekulasi hingga memunculkan rasisme (konflik antara warga kulit putih dengan warga kulit hitam). Singkat cerita, karena kasus tersebut Carson tidak naik kelas, namun ibunya, Sonya dan seoramg gurunya dengan sabar membimbingnya setelah peristiwa tersebut. Akhirnya Carson menjalankan pendidikannya dengan baik, dan berhasil menorehkan prestasi yang gemilang, hingga pada usianya yang ke-27 tahun  Carson tercatat sebagai seorang dokter ahli bedah sukses di Amerika. Salah satu pencapaiannya dengan keahlian yang dimilikinya yaitu ia adalah orang pertama yang mampu memisahkan bayi kembar siam dempet belakang. 

Tanggapan :

Tanggapan saya sebagai mahasiswa mengenai kasus masa lalu salah satu dokter sekaligus politikus Amerika, Benjamin Carson adalah terkadang untuk meraih kesuksesan sangat banyak halangan dan rintangan yang harus dilalui. Salah satu contohnya yaitu kasus Carson yang pada masa lalunya merupakan korban bullying oleh teman-teman di sekolahnya, hanya karena perbedaan warna kulit yang dimilikinya. Berangkat dari keterpurukan yang dialaminya, dibantu dengan dukungan dari ibu dan gurunya, ia mampu bangkit dan akhirnya membalas perbuatan teman-temannya dengan prestasi yang dibuatnya. Hal ini dapat menajadi contoh pada saat menghadapi manusia-manusia atau orang-orang yang berusaha menjatuhkan kita dalam meraih impian, daripada sibuk untuk meladeni mereka lebih baik membalasnya dengan prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun