Adapun dampak yang ditimbulkan dari learning loss ini, diambil dari berbagai sumber penelitian menyebutkan bahwa terdapat tiga masalah pokok akibat pembelajaran jarak jauh/daring.
- Penurunan tingkat keinginan belajar
Dengan tidak bersekolah, sebagian besar peserta didik merasa tidak memiliki cukup alasan dan motivasi untuk belajar. Ketika guru biasanya memberikan perhatian langsung kepada peserta didik di kelas, tingkat keinginan belajar peserta didik relatif lebih terjaga. Namun ketika tidak ada guru, biasanya kesadaran belajar akan berkurang. Tinggalah orang tua di rumah bekerja ekstra untuk membuat peserta didik tetap terlibat pembelajaran sambil menjaga peserta didik tetap aman dan sehat.
- Meningkatnya kesenjangan
Pembelajaran jarak jarak/daring membuka peluang terjadinya kesenjangan belajar antarpeserta didik. Peserta didik dengan fasilitas belajar yang baik, lengkap dengan dukungan keluarga, hampir pasti akan mengalami beberapa tingkat keberhasilan dan partisipasi dalam studi mereka, sedangkan peserta didik tanpa dukungan fasilitas yang lebih buruk akan mengalami beberapa tingkat keberhasilan dan partisipasi dalam studi mereka. Diakui, banyak peserta didik yang minim fasilitas dan kurang dukungan keluarga.
- Kemungkinan putus sekolah (drop out)
Ketidakpastian kapan sekolah/madrasah akan kembali normal telah menimbulkan kebosanan, yang mendorong beberapa peserta didik ingin putus sekolah. Minimnya fasilitas, kesemrawutan menghadapi apa yang dianggap sebagai pekerjaan rumah/tugas yang terus-menerus dan memberatkan serta kebosanan telah membuka jalan bagi peserta didik yang hidup dalam keterbatasan memilih bekerja untuk meringankan beban keluarga dan menghidupi diri sendiri. Tentunya hal ini harus disertai dengan empati, terutama bagi peserta didik yang sudah berada di tingkat akhir/tingkat pendidikan.
Adapun cara untuk meminimalkan atau bahkan untuk mencegah terjadi learning loss di kalangan peserta didik. Salah satunya dengan melaksanakan pembelajaran tatap muka, untuk wilayah dengan penyebaran Covid-19 di level 1, 2, dan 3 dengan menerepkan protokol kesehatan dengan ketat.