Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kendaraan Listrik atau Transportasi Publik Massal?

21 September 2022   10:23 Diperbarui: 21 September 2022   10:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mobil Listrik atau Transportasi Publik Massal?

Mobil listrik atau membangun sistem  transportasi publik massal yang dibangun sebagai solusi atasi tingginya emisi gas buang dan subsidi BBM? Tingginya polusi  emisi gas buang dan subsidi BBM adalah diakibatkan oleh kemacetan dan tingginya kendaraan bermotor pribadi baik mobil maupun sepeda motor. Sehingga untuk menyelesaikan kemacetan adalah dengan mempersulit penggunaan kendaraan pribadi. Tujuan dari pengendalian penggunaan kendaraan pribadi akhirnya dapat  mengendalikan polusi emisi gas buang tingginya subsidi BBM.

Sampai saat ini hanya Jakarta yang memiliki transportasi publik yang nyaman tapi belum akses. Sementara di luar Jakarta transportasi publiknya masih sangat kurang, belum nyaman, belum aman dan bekum akses. Jika merubah kendaraan bermotor menjadi kendaraan listrik hanya seperti ganti baju saja, khususnya kendaraan pribadi maka penggunaan kendaraan pribadi akan tetap tinggi. Kita ketahui juga bahwa produksi listrik Indonesia masih menggunakan BBM fosil juga yang disubsidi juga. Kendaraan listrik pun harganya masih sangat tinggi, 200% harga kendaraan bermotor BBM.

Melihat fakta ini bahwa masalah utamanya adalah tingginya penggunaan kendaraan pribadi dan belum adanya sistem layanan transportasi umum atau publik yang aman - nyaman dan akses di Indonesia.  Mengganti kendaraan berbasis BBM  dengan kendaraan listrik bukan solusi tetapi hanya merubah bukan solusi, jauh api dari panggang. Bisa jadi penggantian kendaraan bermotor  ke kendaraan listrik akhirnya hanya urusan membantu pemasaran kendaraan listrik bukan memecah tingginya kemacetan atau polusi emisi gas buang dan subsidi BBM. Jika mau memecah tingginya  kemacetan, polusi emisi gas buang dan subsidi BBM maka pemerintah harus membangun sistem layanan transportasi publik yang aman, nyaman dan akses terintegrasi baik secara merata di seluruh Indonesia.

Jakarta, 20 September 2022
Azas Tigor Nainggolan.
Pengamat Transportasi dan
Ketua FAKTA Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun