Mohon tunggu...
Tika Azaria
Tika Azaria Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Menulis sebagai pekerjaan dan menyalurkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Laut Adalah Masa Depan Kita, Benarkah?

29 Oktober 2018   19:42 Diperbarui: 29 Oktober 2018   19:47 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hari ini, 29 Oktober 2018, Our Ocean Conference 2018 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, resmi dibuka oleh presiden Indonesia selaku tuan rumah, Joko Widodo.

Our Ocean Conference 2018 merupakan pertemuan lintas negara yang berfokus pada masalah kelautan. Ini merupakan kali kelima dilaksanakannya OCC yang pertama kali digelar pada 2014 silam. Tentu saja, menjadi tuan rumah merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita selaku warga negara Indonesia. Sebab ini merupakan kesempatan langka untuk menghelat gelaran besar taraf internasional seperti ini.

Tentu saja menjadi tuan rumah tidak hanya sekadar penyelenggara acara seremonial saja. Menjadi tuan rumah berarti besar bagi bangsa Indonesia. Melalui OOC 2018 inilah kesempatan besar untuk memperlihatkan kepemimpinan kita di sektor kelautan dan kemaritiman.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut penyelenggaraan OOC 2018 ini merupakan duet maut antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Duet Menteri Susi dengan menteri Retno.

Pertemuan tahunan internasional ini dihadiri oleh 7 kepala negara, 32 menteri, perwakilan dari 38 organisasi internasional, perwakilan 290 NGO, serta 1.696 delegasi. Sehingga perlu peran semua pihak untuk ikut turut mensukseskan konferensi ini.

Bahkan, karena perhelatan OOC 2018 ini begitu besar, menteri Susi bergurau dengan mengatakan, "Makanya kita harus sukseskan sama-sama OOC 2018 ini. Yang tidak sukseskan, akan saya tenggelamkan." Tentu ini hanya sebuah ungkapan kiasan saja. Ungkapan ini juga sudah melekat dengan sosok Susi yang sering menenggelamkan kapal penangkap ikan ilegal. Ini juga sebagai bukti komitmennya untuk memerangi illegal fishing.

Komitmen dan dedikasi Menteri Susi tidak perlu kita ragukan lagi. Bahkan menteri Kelautan Norwegia, Herald T Nesvik, mengaku menghadiri OCC 2018 karena ingin bertemu dengan sosok perempuan tangguh yang begitu mencintai laut Indonesia dengan segala isinya, Susi Pudjiastuti.

"Saya belum pernah bertemu beliau, tapi saya sangat tertarik untuk segera bertemu. Saya tahu beliau sangat berdediksi penuh dan melakukan yang terbaik untuk negaranya. Ini pertama bertemu dan banyak hal yang akan saya bahas bersama beliau, termasuk kerjasama Indonesia dan Norwegia ke depan," ujar Nesvik seperti dikutip dari Kumparan pada 15 Oktober 2018 lalu.

Komitmen dan dedikasi ini tidak hanya omong kosong belaka. Buktinya, berdasarkan data dan fakta, sejak Susi menjabat sebagai menteri KKP di bawah pemerintahan Jokowi 2014 hingga sekarang, produksi ikan Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatan perikanan ini merata di seluruh Indonesia, mulai dari barat hingga timur Indonesia. Ini terlihat dari kenaikan konsumsi ikan penduduk indonesia per kapita.

Pada tahun 2013, produksi ikan dan hasil tangkapan di laut sekitar 5.707.013 ton dan 408.364 ton di perairan umum daratan (PUD). Di tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 6.037.654 ton di laut dan 446.692 ton di PUD. Hingga 2017 terus bergerak naik. Sehingga nilai ekspor perikanan juga semakin naik. Dan nilai dan volume ekspor hasil perikanan tahun 2018 ini diprediksi meningkat. Sebab pada semester I 2018 periode Januari-Juni naik sebesar 7,21 persen menjadi 510.050 ton dengan nilai ekspor 2,27 miliar dollar AS atau tumbuh sekitar 12,88 persen dari 2017.

"Di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi, Indonesia berhasil mengubah perekonomian perikanan negara ini, yang tadinya paling belakang, dalam 4 tahun ke belakang, neraca perdagangan kita sudah jadi nomor 1 di Asia Tenggara," kata Susi dalam acara briefing terkait penyelenggaraan Our Ocean Conference 2018, Rabu, 17 Oktober 2018 lalu seperti dilansir dari cnbcindonesia.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun