Mohon tunggu...
Ayyaasya Putri
Ayyaasya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si suka Travelling

Don't Trust others, Believe in Yourself

Selanjutnya

Tutup

Film

Proses Mediasi yang Terjadi dalam Peperangan pada Film The Outpost

15 November 2021   17:57 Diperbarui: 15 November 2021   18:38 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Negara Amerika Serikat dengan julukannya Negri Paman Sam menjadi salah satu negara yang berada pada posisi potensial yang dapat memberi pengaruh yang besar bagi seluruh negara di dunia. Kekuatan militer Amerika yang sudah terkenal kuat di berbagai mancanegara membuat Amerika terlibat di berbagai peperangan. 

Salah satunya perang Amerika melawan Taliban di Afghanistan. Perang di Afghanistan berawal dari mula invasi panjang AS ke Afghanistan dengan tujuan "perang melawan teroris" dan tanggapan atas serangan kelompok Al Qaidah menyerang AS pada 11 September 2001, Presiden George W Bsuh mengumumkan pasukan AS melancarkan serangan terhadap kelompok teroris dan Taliban di Afghanistan.

Salah satu pertempuran yang terkenal diantara keduanya adalah Pertempuran Kampdesh yang dianggap sebagai pertempuran paling berdarah untuk tentara Amerika untuk Tahun 2009. amdesh terkenal sebagai salah satu dari beberapa pos terdepan milik Angkatan Darat Amerika Serikat yang didirikan di Afghanistan Utara. 

Pos tersebut terletak di lembah terpencil yang dikelilingi oleh Hindu Kush Mountains, karena posisinya yang demikian, pos atau pangkalan tersebut dianggap sebagai perangkap maut. Dalam Film The Outpost (2020) yang disutradarai Rod Lurie divisualisasikan dengan sangat nyata betapa tempat tersebut seperti perangkap.  

Dikisahkan sekelompok tentara AS yang terdiri dari Sersan Kepala Clint Romesha (Scott Eastwood) bersama sekelompok tentara, antara lain terdiri atas Sersan Kepala Justin T. Gallegos (Jacob Scipio), Sersan Michael Scusa (Scott Alda Coffey), Sersan Josh Kirk (Jack Kesy) dan Tamtama Junior Zorias Yunger (Alfie Stewart) diutus untuk berangkat ke Kamdesh, dan dibawah komando Kapten Benjamin D. Keating (Orlando Bloom).

Sesampainya di Kamdesh mereka disambut oleh Kapten Keating dan Letnan Andrew Bundermann (Taylor John Smith). Pasukan yang sudah terlebih dahulu berada di sana juga menyambut mereka dengan baik. Keesokan harinya sebelum mereka mulai bertugas Sersan Romesha terkejut dengan potret pemandangan yang ia lihat karena benar-benar berada di tengah lembah yang posisinya memudahkan bagi Taliban untuk menyerang mereka.

Pada saat salah satu tentara  AS yaitu Scusa sedang berselisih dengan Kapten Zahid yang merupakan tentara Afghanistan yang pro terhadap Amerika dan kontra pada pemberontak Taliban tiba-tiba saja serangan dari Taliban datang menyerang mereka, dengan sigap tentara Amerika menghalaunya yang membuat Taliban mundur. 

Disisi lain Kapten Keating mengingatkan agar tetap bersikap baik pada penduduk lokal. Untuk mewujudkan hal tersebut pada keesokan harinya Kapten Keating mengadakan pertemuan dengan para warga lokal di sebuah gedung dan mengundang para tetua atau pemimpin desa.

Saat pertemuan inilah yang menjadi kesempatan bagi Kapten Keating untuk bernegosiasi dengan para tetua. Dalam pertemuannya Keating menghimbau agar para warga lokal tidak terlibat bersama pemberontakan. Ia juga menemukan ahwa salah satu pemuda lokal, rupanya turut terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut. Disinilah letak mediasi dan negosiasi dalam film ini. Mediasi merupakan penyelesaian sengketa melalui perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu seorang mediator.

Kapten Keating menyikapinya dengan bijak akan hal tersebut, ia memberikan penawaran pada penduduk lokal. Jika mereka mau bekerja sama dengan Amerika Serikat, mereka akan mendapat bantuan untuk membenahi infrastruktur namun jika mereka menolaknya maka akan menjadi bagian dari pemberontak dan bermusuhan dengan tentara Amerika. 

Kedua pihak tersebut difasilitasi oleh seorang penerjemah bernama Muhammed yang sekaligus menjadi mediator karena ia juga mencarikan titik temu dari kedua pihak yang berselisih. Akhirnya para penduduk pun sepakat untuk bekerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun