Kuesioner perilaku digunakan untuk mengumpulkan data tentang perilaku anak dalam berbagai situasi. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi pola perilaku yang konsisten atau masalah yang mungkin perlu ditangani. Kuesioner ini sering digunakan oleh orang tua atau guru untuk memberikan penilaian awal tentang kondisi sosial-emosional anak.
4. Tes Psikologis
Beberapa tes psikologis, seperti tes kemampuan sosial atau tes pengukuran emosi, dapat digunakan untuk mengevaluasi keterampilan sosial dan emosional anak secara lebih mendalam. Tes-tes ini sering diberikan oleh profesional kesehatan mental atau psikolog yang terlatih.
Dengan menggunakan kombinasi metode asesmen serta dukungan yang tepat dari orang tua, maka dapat dipastikan anak-anak akan secara mudah mengatasi berbagai masalah dalam perkembangan sosial-emosional mereka dengan lebih baik.Â
Melalui komunikasi terbuka, mencontohkan perilaku positif, dan kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua juga dapat membantu anak-anak meraih potensi penuh mereka dalam hal kesejahteraan sosial dan emosional. Asesmen tidak hanya sekali jalan. Proses ini perlu diulang secara berkala untuk memonitor progres anak dan menyesuaikan intervensi sesuai kebutuhan mereka. Ini memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang tepat sepanjang perjalanan perkembangan mereka.
Bowlby, J. (1982). Attachment and loss: Retrospect and prospect. American Journal of Orthopsychiatry, 52(4), 664-678.
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Piaget, J. (1954). The construction of reality in the child. Basic Books.
Erikson, E. H. (1963). Childhood and society. New York: W.W. Norton & Company.