Ngekos dan ngontrak, suatu masa yang pasti pernah dirasakan dan dialami oleh semua mahasiswa rantau dari daerah di seluruh Indonesia yang melanjutkan kuliah di kota. Tidak jauh beda dengan penulis sendiri yang merupakan mahasiswa urban. Hehehe
Keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan hak setiap warga negara Indonesia, terutama mereka yang baru saja lulus dari tingkat Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah. Berdasarkan jumlah lembaga pendidikan, jumlah perguruan tinggi memang lebih sedikit jika dibanding dengan jumlah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Jadi tidak perlu heran kalau mayoritas anak “kuliahan” adalah anak yang tinggal di kos-kosan maupun kontrakan, mereka memilih ngekos atau ngontrak biasanya dikarenakan jarak rumah dan kampus memang jauh, yang tidak memungkinkan jika melakukan perjalanan pp –pulang pergi- setiap harinya, belum kalau ada kegiatan dan tugas-tugas kampus yang menyita waktu dan menuntut mereka untuk bolak-balik ke kampus.
Secara umum, ngekos dan ngontrak mempunyai pengertian yang sama, yaitu tempat tinggal yang disewakan. Namun ada beberapa hal yang menjadikan keduanya berbeda. Pertama, sistem pembayaran ngekos biasanya dilakukan setiap bulan atau beberapa bulan sekali (misal per 3 bulan) tergantung kesepakatan dengan empunya kos-kosan, sedangkan ngontrak menggunakan sistem pembayaran setiap tahun. Kedua, dilihat dari segi jumlah penghuninya, kos-kosan hanya ditempati oleh satu orang dan paling banyak biasanya ditempati oleh dua orang perkamar, sedangkan kontrakan bisa saja ditempati lebih dari tiga orang tergantung besar dan banyaknya kamar di rumah yang dikontrak. Ketiga, fasilitas yang diberikan juga berbeda, kalau ngekos tidak perlu lagi membeli tempat tidur, kasur, lemari atau meja karena sudah disediakan oleh pemiliknya, sedangkan ngontrak harus membeli dan membawa barang sendiri. Masih banyak fasilitas lain yang ditawarkan oleh para pemilik rumah kosan dan kontrakan untuk menarik hati mahasiswa yang butuh tempat tinggal.
Pengertian dari ngekos dan ngontrak ini semoga bisa menjadi referensi bagi mahasiswa baru yang ingin memilih tempat tinggal. Bagi mereka yang suka dan nyaman tinggal dengan banyak orang bisa memilih ngontrak sebagai pilihan. Namun jika anda lebih suka untuk tinggal sendiri dan tidak suka keramaian, adakalanya ngekos merupakan pilihan yang terbaik, karena setiap orang memang berbeda. Namun yang perlu diingat biaya ngekos terkadang lebih mahal, karena memang ditempati oleh satu orang, sedangkan ngontrak biayanya lebih murah karena ditanggung oleh orang banyak.
Semoga bisa menjadi pertimbangan dalam memilih kos-kosan atau kontrakan, selain dari segi biaya, mahasiswa harus juga mempertimbangkan nyaman atau tidaknya tempat tinggal yang akan mereka tinggali, karena bisa saja berpengaruh pada proses belajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI