Mohon tunggu...
Ni Komang Ayu Listyawati
Ni Komang Ayu Listyawati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mari kita belajar bersama-sama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MEMAKNAI HARI SUCI PAGERWESI DALAM AGAMA HINDU

27 Oktober 2022   20:56 Diperbarui: 27 Oktober 2022   21:05 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MEMAKNAI HARI SUCI PAGERWESI DALAM AGAMA HINDU

Dalam agama Hindu kita mengenal ada banyak sekali hari suci keagamaan yang dirayakan oleh umat hindu seperti hari raya galungan, kuningan, nyepi, saraswati dan masih banyak hari suci lainnya. Selain itu juga dalam agama Hindu terdapat hari suci keagamaan yang disebut dengan Pagerwesi. Hari Raya Pagerwesi jatuh setiap empat hari setelah Hari Saraswati atau satu hari setelah Sabuh Mas. Hari  raya Pagerwesi jatuh setiap 6 bulan sekali tepatnya pada hari Rabu Kliwon Wuku Sinta. Pemujaan pada hari Pagerwesi ditunjukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru atau sang guru kehidupan.

Hari Pagerwesi dimaknai untuk memperingati keteguhan iman melalui bekal ilmu pengetahuan yang didapat dari Tuhan. Jika dilihat dari unsur katanya Pagerwesi terdiri dari dua kata yaitu “pager” yang artinya pagar/pelindung dan “wesi” yang artinya besi/bahan kuat. Sehingga Pagerwesi dapat dimaknai sebagai lambang keteguhan iman, memagari diri melalui ilmu pengetahuan, agar manusia tersebut tidak mengalami kegelapan.

Adapun makna dari perayaan Hari Suci Pagerwesi bagi umat Hindu, yaitu:

  • Hari Suci Pagerwesi dimaknai oleh umat Hindu sebagai pengingat untuk manusia meneguhkan iman serta memagari diri dengan ilmu pengetahuan

Makna dari Pagerwesi adalah pagar dari besi. Sehingga ini dilambangkan dengan perlingdungan yang kuat. Pagerwesi dimaknai juga untuk memagari diri atau magenahan dewek serta untuk memperkukuh iman. Tujuan untuk memagari diri serta memperteguh iman adalah agar tidak terpengaruh oleh Awidya. 

Ilmu pengetahuan yang asalnya dari guru sejati atau Tuhan merupakan pagar yang paling kuat digunakan melindungi diri. Pada hari Pagerwesi baik digunakan untuk memfokuskan konsentrasi melalui yoga semadhi dan mempasrahkan diri kepada Tuhan sehingga sang guru kehidupan dapat mengisi diri kita dengan pengetahuan yang sejati.


  • Hari Pagerwesi digunakan untuk memuliakan Tuhan yang merupakan guru sejati kehidupan

Guru tidak hanya memiliki peran yang penting dalam pendidikan namun juga berperan untuk menuntun umatnya dalam memperoleh pengetahuan yang baik. Tanpa guru tidak akan ada yang menuntun kita sehingga kita akan kehilangan arah dan bisa saja menyalahgunakan pengetahuan.

Pada Hari Suci Pagerwesi inilah digunakan oleh umah Hindu untuk memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai mahaguru. Sang Hyang Pramesti Guru merupakan gurunya alam semesta. Disebutkan juga dalam lontar Sundarigama, yaitu sebagai berikut:

Budha Kliwon Shinta Ngaran

Pagerwesi payogan Sang Hyang

Pramesti Guru kairing ring watek

Dewata Nawa Sanga

Ngawerdhiaken sarwa tumitah 

Sarwatumuwuh ring bhuana kabeh.

Artinya:

Rabu Kliwon Shinta disebut Pagerwesi sebagai pemujaan Sang Hyang Pramesti Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (Sembilan dewa) untuk mengembangkan segala yang lahir dan segala yang tumbuh di seluruh dunia.


  • Pagerwesi dalam rangkaiannya berhubungan dengan Hari Suci Saraswati

Perayaan Pagerwesi masih berkaitan dengan Saraswati dimana rangkaian hari suci tersebut terkandung konsep Catur Purusa Artha  yang merupakan empat tujuan hidup manusia dalam agama Hindu, yaitu Dharma atau kebenaran dan pengetahuan sejati, Artha atau kekayaan, Karma atau keinginan, dan Moksa atau kebahagiaan tertinggi.

Adapun rangkaian dari hari Saraswati hingga Pagerwesi jika dikaitkan dengan Catur Purusa Artha:

1. Hari Saraswati yang jatuh pada Sabtu Umanis Wuku Watugunung, dimaknai sebagai turunnya ilmu pengetahuan (Konsep Dharma).

2. Pada hari Minggu Paing Wuku Sinta, dilakukan Banyu Pinaruh sebagai penyucian diri dengan air ilmu pengetahuan.

3. Pada hari Senin Pon Wuku Sinta, diperingati sebagai hari Somo Ribek atau hari pangan bagi umat hindu dengan memuja Dewi Sri (Konsep Artha).

4. Pada hari Selasa Wage Wuku Sinta, melaksanakan hari Sabuh Mas, untuk memuja Dewa Mahadewa. Umat hindu mensyukuri harta kekayaan yang dimiliki serta diperoleh lewat pengetahuan yang benar (Konsep Kama).

5. Pada hari Rabu Kliwon Sinta, diperingati sebagai Pagerwesi untuk memuja Sang Hyang Pramesti Guru, dengan memagari diri menggunakan pengetahuan sehingga bisa mencapai kebahagiaan rohani (Konsep Moksa).


  • Melakukan yoga dan meditasi serta menghanturkan beberapa sarana saat Pagerwesi

Umat Hindu disarankan untuk melakukan yoga dan meditasi pada pagerwesi walaupun pada dasarnya Pagerwesi merupakan pemujaan, namun masyarakat banyak yang merayakan pagerwesi berdasarkan pada kemampuan.

Banten yang biasa digunakan dalam perayaan Pagerwesi adalah Canang, Sodaan, Sesayut Pagehurip, Daksina, Prayascita, dan Dapetan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun