Namun, tidak dapat dipungkiri juga bahwa pandemi membawa dampak negatif bagi pendidikan di Indonesia. Pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak selalu efektif, banyak guru yang hanya memberikan tugas tanpa adanya penjelasan, yang mana itu tidak akan memberikan kemajuan bagi pelajar. Apalagi bila semua guru memberikan tugas, tentunya tugas itu tidak dapat dikerjakan secara maksimal.Â
Lalu ada keterbatasan sarana dan prasana, dengan adanya pembelajaran daring sudah pasti dibutuhkannya alat-alat yang memadai, seperti handphone, laptop, internet, lingkungan belajar yang memadai, dan lain lain. Namun, tidak semua pelajar mempunyai itu semua, terutama yang tinggal dipedalaman yang akan semakin sulit dalam mengakses pendidikan. Selain itu, ada juga dampak negatif yang telah teman saya sendiri rasakan.Â
Dengan adanya pembelajaran daring, para pelajar akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan skills yang dimiliki, selain karena terbatasnya pembelajaran yang dilakukan selama sekolah, para pelajar juga tidak diperbolehkan untuk keluar rumah yang membuat mereka semakin sulit untuk mencari dan mengembangkan skills.
Akibat dari kejadian itu, tidak sedikit yang merasakan dampaknya saat akan melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi. Seperti merasa tidak memiliki skill, sulit berkomunikasi, dan dengan lapangan kerja yang minim mereka harus lebih berkeja keras lagi dalam mengasah skill supaya tidak tergeserkan dengan pesaing-pesaing lain. Tidak sedikit juga yang mendapatkan perkerjaan tidak sesuai dengan bidang yang ditempuh saat bersekolah di sekolah kejuruan.
Baik dampak positif maupun negatif, tentunya sangat berpengaruh dan menciptakan sejarah baru didunia pendidikan ini. Sebagai mahasiswa, yang yang harus dilakukan sebagai bentuk pemecahan masalahan apabila terjadi pandemi yang mengubah sistem pembelajaran seperti ini, sebaiknya dilakukan komunikasi kepada guru atau orang tua apabila terjadi kendala, berkolaborasi bersama teman lainnya untuk mendapatkan suasana belajar yang diharapkan, supaya setiap pelajar dapat memaksimalkan apa yang didapatkan disekolah meskipun melalui sistem dalam jaringan. Apabila hanya berdiam diri saja, tanpa adanya rasa ingin memperbaiki, tentunya pembelajaran yang diberikan tidak akan bisa diterima secara maksimal.