Misalnya, dengan memantau pertumbuhan permukiman di pinggiran Jakarta, pemerintah dapat merancang infrastruktur yang lebih sesuai dan mengantisipasi dampak lingkungan dari perluasan wilayah perkotaan.
Tantangan dalam Pemanfaatan Penginderaan Jauh di Indonesia
Walau potensinya besar, penerapan penginderaan jauh di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:
- Keterbatasan SDM ahli yang mampu mengolah dan menganalisis data citra dengan akurat.
- Akses data yang masih terbatas untuk lembaga-lembaga kecil dan masyarakat umum.
- Biaya infrastruktur dan perangkat lunak analisis yang relatif tinggi.
- Kebutuhan kolaborasi antara lembaga pemerintah, universitas, dan sektor swasta yang masih perlu diperkuat.
Namun, kabar baiknya adalah kini banyak data satelit yang bersifat terbuka (open source), seperti data Landsat, Sentinel, dan MODIS, yang bisa diakses gratis oleh siapa pun. Hal ini membuka peluang besar bagi peneliti muda, mahasiswa, dan komunitas pecinta lingkungan untuk ikut berkontribusi.
Masa Depan Penginderaan Jauh: Lebih Dekat dan Lebih Cerdas
Teknologi penginderaan jauh terus berkembang menuju arah yang lebih real-time dan berbasis kecerdasan buatan (AI). Kombinasi antara satelit, drone, dan algoritma machine learning memungkinkan analisis yang lebih cepat dan akurat.
Bayangkan, di masa depan, sistem bisa otomatis mendeteksi perubahan tutupan hutan atau kebocoran pipa minyak hanya beberapa menit setelah terjadi. Hal ini tentu akan membawa dampak besar bagi efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI