menjawab bahwa ia hanya sedang menumpang duduk dikursi empuk karena ia kelelahan
berdiri berjam-jam diluar sana. Nyonya pun marah dan mengatakan bahwa kursi yang ia
duduki merupakan kursi mahal yang orang lain tidak mampu membelinya, dengan sombong
Tuan menawarkan harga tinggi untuk dapat menduduki kursi tersebut dan memilikinya.
Nyonya pun dengan terpaksa karena ia ingin Tuan segera pergi meninggalkan rumahnya
sebab ia tak mau namanya akan tercoreng dengan bergegas Tuan pergi dengan membawa
kursi empuk tersebut.
      Materialisme pada naskah Nyonya-Nyonya karya Wisran Hadi ini digambarkan oleh
seorang Nyonya karena ingin namanya tetap dipandang baik oleh masyarakat, walaupun ia
diganggu oleh siapapun ia rela membayar serta memberikan barang berharga miliknya demi
nama baiknya tetap terjaga. Selain itu, keponakan-keponakannya juga rela berbohong demi