Mohon tunggu...
Ayu ChandraAnggraini
Ayu ChandraAnggraini Mohon Tunggu... Penulis - suka tulis

welcome

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kritik Sosial dalam Naskah Drama Nyonya-Nyonya

17 Juni 2019   21:47 Diperbarui: 17 Juni 2019   21:49 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menjawab bahwa ia hanya sedang menumpang duduk dikursi empuk karena ia kelelahan

berdiri berjam-jam diluar sana. Nyonya pun marah dan mengatakan bahwa kursi yang ia

duduki merupakan kursi mahal yang orang lain tidak mampu membelinya, dengan sombong

Tuan menawarkan harga tinggi untuk dapat menduduki kursi tersebut dan memilikinya.

Nyonya pun dengan terpaksa karena ia ingin Tuan segera pergi meninggalkan rumahnya

sebab ia tak mau namanya akan tercoreng dengan bergegas Tuan pergi dengan membawa

kursi empuk tersebut.

            Materialisme pada naskah Nyonya-Nyonya karya Wisran Hadi ini digambarkan oleh

seorang Nyonya karena ingin namanya tetap dipandang baik oleh masyarakat, walaupun ia

diganggu oleh siapapun ia rela membayar serta memberikan barang berharga miliknya demi

nama baiknya tetap terjaga. Selain itu, keponakan-keponakannya juga rela berbohong demi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun