Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Natal: Kesederhanaan, Konsumerisme, dan Kemuliaan Allah

25 Desember 2023   04:54 Diperbarui: 25 Desember 2023   07:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di seluruh belahan dunia terutama Amerika dan Eropa. Natal dihiasi dengan sale besar-besaran untuk produk-produk konsumtif. Christmas shopping dan  Boxing day menjadi bukti komersialisasi Natal yang telah menjadi tradisi.

PGI dan KWI menetapkan tema besar Natal tahun 2023, yakni 'Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi'. Tema terinspirasi dari ayat Lukas 2:14 yang berbunyi: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya".

Sudahkah umat memberikan kemuliaan kepada Allah yang telah memberi Putra Natal kepada kita agar kita tidak binasa melainkan mendapat keselamatan sejati. Atau kita  telah lebih dulu merampok kemuliaan Allah dengan mempermuliakan diri kita dengan kemewahan, sifat boros dan berlebih-lebihan, tidak mau memberi, pamer, flexing di sosial media. Sementara harga-harga melonjak tinggi dan kita sadar terlalu banyak orang disekitar kita melihat kita nerayakan Natal dengan bermewah-mewahan sementara kita tidak mau berbagi dengan mereka.

Damai sejahtera hanya ada bagi orang-orang yang berkenan kepada Tuhan. Lalu caranya? Beri kepada Allah kemuliaan dan penghormatan. Teladani Yusuf, Maria, para gembala dan orang Majus yang rela taat agar kelahiran yesus dapat terjadi dalam dunia.

Tidak ada yang salah dengan berbelanja. Semua baik dan tentu tidak haram. Namun, kembali kepada esensi Natal yang adalah memberi tentu lebih baik lagi jika konsumsi Natal kita kepada hal-hal yang perlu dan mempermuliakan Allah. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun