Mohon tunggu...
Ayu DwiAnggraini
Ayu DwiAnggraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi UMKM Tahu Nyes di Desa Kebonsari Melalui KKN BTV 3 Universitas Jember

1 September 2021   15:01 Diperbarui: 1 September 2021   15:20 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Jember kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 ditengah pandemi Covid19. KKN dilaksanakan secara mandiri di daerah tempat tinggal masing-masing dengan koordinasi melalui aplikasi berbasis web di laman berikut https://sd.unej.ac.id/. 

Walaupun dalam keadaan yang kurang baik, mahasiswa berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat sekitar. Waktu 30 hari diberikan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program kerja bersama sasaran, terhitung mulai 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. KKN tematik kali ini mengangkat 5 tema berbeda dengan menyesuaikan sasaran. Salah satu temanya yaitu pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid19.

Dampak negatif pandemi Covid19 sangat terasa pada sektor wirausaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah menghentikan sebagian besar aktivitas ekonomi. Himbauan menjaga jarak dan menghindari kerumunan mengharuskan mayoritas pelaku usaha untuk melibatkan media sosial hampir dalam semua kegiatan usaha mereka. Lantas bagaimana dengan masyarakat yang belum melek teknologi?

Kelurahan Kebonsari merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Memiliki luas wilayah kurang lebih 3,94 km2 dengan ketinggian rata-rata 84 meter di atas permukaan laut. Kebonsari memiliki 4 pembagian wilayah, yaitu Sumberdandang, Sumberpakem, Krajan, dan Sadengan. 

Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai wirauasaha, seperti usaha menyewakan kamar kos, laundry, dan banyak lainnya membuka usaha di bidang kuliner. Sayangnya, masih sangat sedikit diantara pelaku usaha yang memahami kerja sosial media untuk promosi dan pemasaran produk. Salah satunya adalah Ibu Sulami (60 tahun) pengusaha Tahu Nyes di wilayah Sadengan.

Kegiatan KKN diawali dengan penerjunan mahasiswa KKN Back To Village 3 oleh Universitas Jember dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021 pukul 08.30 WIB via Zoom dan live streaming Youtube. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Yuli Witono selaku kepala LP2M, Rektor Universitas Jember, Bapak Iwan Taruna, serta perwakilan DPMD Kabupaten Jember, Bapak Abdul Ghofur. Pada hari yang sama, penerjunan mahasiswa KKN Back To Village 3 juga dilaksanakan di kelurahan Kebonsari pada pukul 11.00 WIB. 

Dihadiri oleh Bapak Herlan Hidayat selaku lurah Kebonsari dan Bapak Nur Hisamuddin sebagai dosen pembimbing lapang, serta 20 mahasiswa sebagai perwakilan. Penjelasan detail mengenai pembagian sasaran masing-masing tema dilakukan oleh Ibu Herni.

Minggu pertama dimulai dengan pengenalan proses pembuatan Tahu Nyes siap goreng, mulai dari pemberian bumbu sampai pengemasan. Kami juga ikut dalam proses pendistribusian Tahu Nyes ini ke Pasar Tanjung, tidak banyak yang dijual hanya 25 bungkus saja, sisanya di distribusikan pada beberapa pedangan sayur keliling. 

Minat pembeli semakin menurun semenjak adanya Covid19 dan kebijakan PPKM, yang sebelumnya sekali produksi bisa menghasilkan 200 bungkus, kini maksimal hanya 100 bungkus, itu pun tidak selalu habis terjual dan akhirnya dibagikan secara gratis pada tetangga sekitar. Keterbatasan usia dan pengetahuan tentang teknologi yang dimiliki Ibu Sulami membuat usaha Tahu Nyes ini kurang dikenal masyarakat. 

Dengan adanya permasalahan tersebut kami membuat program kerja untuk membangun brand image Tahu Nyes agar produk ini mempunyai identitas dan masyarakat sadar akan keberadaan produk tersebut, membuat inovasi produk dengan menyesuaikan kebutuhan dan keinginan pasar, serta memperbarui pengemasan agar terlihat lebih menarik. Setelah brand image terbentuk dengan baik, media sosial akan dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk ke masyarakat sekaligus sebagai media pemasaran.

Membangun brand image diawali dengan pembuatan logo yang menarik dan mudah diingat oleh pelanggan. Warna merah dan kuning dipilih untuk logo Tahu Nyes Ibu Sulami yang baru, kedua warna tersebut sangat mempengaruhi pandangan dan identik dengan pemilihan warna pada produk makanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun