Perbedaan budidaya rumput laut tambak dengan rumput laut biasa, hal itu dijelaskan oleh pak H.Wantun “rumput laut yang dibudidaya di tambak ini merupakan jenis rumput laut Gracilaria sp yang ditanam di tambak hal ini berbeda dengan jenis rumput laut yang ditanam di laut”.
Rumput laut Gracilaria sp, biasa dijumpai di perairan payau maupun perairan pantai. Secara alam, berdasarkan habitatnya, beberapa spesies rumput laut Gracilaria sp tumbuh pada area pasang surut, dengan ciri lahan pasir berlumpur, perairan eutropik, temperatur tinggi dan berada di daerah sedimentasi. Selanjutnya arus air laut di tambak sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut, karena berfungsi untuk pembawa nutrien baru, pendorong pembuangan limbah dan mencegah terjadinya pengendapan.
Hal di atas sejalan dengan kegiatan kajian pemulihan kualitas lingkungan tambak yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (P3TL) – BPPT dimana kegiatan budidaya rumput laut Gracilaria sp memiliki tujuan dapat memperbaiki kualitas air tambak dari polusi bahan organik yang berasal dari sisa pakan yang terakumulasi di dasar tambak.
Adapun hambatan yang ada pada budidaya rumput laut jenis Gracilaria sp ini tidak begitu banyak, hanya saja terkait dengan cuaca. Jika cuaca panas itu sangat bagus untuk proses menjemur hasil panen sehingga semakin bagus pula kualitas rumput laut yang semakin hitam itu artinya semakin bagus, tetapi apabila cuaca hujan maka proses menjemur dan kualitas rumput laut akan menurun.
Terlepas dari hambatan cuaca, yang harus kita ketahui adalah melakukan budidaya rumput laut ini sama halnya dengan menanam harta karun. Hal itu disampaikan langsung oleh pemilik budidaya rumput laut di Desa Tambak (H. Wantun). Alasannya karena saat panen itu pasti terdapat rumput laut yang berjatuhan di dasar tambak, hal tersebut dapat mempercepat kembali pertumbuhan rumput laut.
