Budaya Kekinian
"Korean Wave"
Kerapkali budaya kekinian disertakan dengan budaya kosmopolitan. Budaya kekinian adalah budaya baru karena tidak ada pada masa lalu, baru dalam artian sebagai hasil evolusi kebudayaan itu sendiri (Dedi Kurnia Syah:2014).Â
Beberapa penafsir kebudayaan memberikan argumentasi bahwa kebudayaan baru tercipta karena proses globalisasi yang ditengarai oleh kecanggihan teknologi dan penguasaan media global (internet) sehingga memudahkan interaksi antarmanusia sejagat raya.
Alasan tersebut tidak sepenuhnya salah, juga tidak serta merta bernilai suatu kebenaran. Faktanya, teknologi komunikasi di muka bumi ini memungkinkan manusia dari seluruh penjuru dunia untuk saling berinteraksi satu sama lain tanpa adanya batasan ruang dan waktu sehingga produksi makna pesan kebudayaan melesat dengan akselerasi super cepat (Dedi Kurnia;2014). Remaja Indonesia sekarang tidak asing lagi dengan sajian K-pop yang diproduksi secara masal oleh negara Korea Selatan.
Pop Culture yang saat ini tengah melanda berbagai negara terutama negara -- negara di asia adalah pop culture yang berasal dari Korea Selatan atau yang sering dikatakan korean wave/Hallyu wave. Korean wave atau Hallyu wave adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop korea secara global diberbagai negara di dunia .Â
Korea saat ini sedang membentuk mainstream baru di berbagai negara melalui K-pop (musik Korean pop), serial drama, film dan video game. Kesuksesan budaya pop Korea ini terbukti dengan munculnya istilah "The Korean Wave" sebagai bentuk ungkapan seberapa besar  pengaruh budaya pop yang disebarkannya.
Awalnya para remaja tidak tahu menahu apa pun tentang mengenai Korea Selatan selain dari peta dan pelajaran di sekolah. Kini, dengan leluasa mereka mengenal, menyimak, mengidolakan, bahkan menjadi peniru paling fanatik apapun yang bersumber dari Korean Wave.Â
Pop culture Korea memiliki keunikan tersendiri sehingga berhasil merebut pasar di Asia dan masuk kedalam kehidupan masyarakat. Keunikan -- keunikan tersebut antara lain dari drama seri Korea yang memiliki tema yang kuat, pesan yang disampaikan sangat jelas, sehingga para permisa yang menontonya dibuat penasaran dan mengenal budaya Korea.Â
Produk budaya Korea berhasil mengemas nilai -- nilai Asia yang dipasarkan denga budaya moderen. Â Korean wave memiliki makna pengaruh budaya modern Korea di negara -- negara lain di dunia, termasuk salah satunya Indonesia (skripsi ; Desma Rina Mulia Sari).
Hampir setiap hari di Indonesia setiap stasiun televisi menyuguhkan berbagai program acara bernuansa Korea seperti program acara musik, drama dan film.Â
Seperi yang disuguhkan oleh salah satu tv nasional Indonesia yang menayangkan drama seri Korea "Descendent Of  The Sun" setiap hari pukul 14:30-16.00 WIB (program tv  RCTI). Stasiun pertelevisian lain juga seperti Transtv juga menayangkan drama seperti "What's Wrong With Secretary Kim" setiap hari senin -- jumat pukuk 17.00 -- 20.00 WIB.
Tidak hanya drama seri film saja yang menjadi kegemaran remaja di indonesia K-pop pun banyak digemari, seperti munculnya boyband dan girlband. Daya tarik dari boyband dan girlband tersendiri tidak lain adalah lagu -- lagu yang dibawakan membuat para remaja indonesia jatuh cinta, bukan hanya suara emas mereka yang patut diapresiasikan wajah cantik dan tampan mereka menjadi daya tarik tersendiri. Seperti BTS, EXO, BLACKPINK, REDVELVET, dan masih banyak yang lainnya.
Dunia staylist maupun kosmetik asal korea juga mulai digemari oleh masyarakat di Indonesai khususnya para remaja. Fenomena Korean wave tidak akan berjaya seperti sekarang jika bukan karena basis penggemarnya. Dalam waktu yang singkat sudah terdapat ratusan, ribuan bahkan jutaan penggemar budaya Korea, terutama budaya K-pop.
Kepopuleran budaya Korea di Indonesia ini, meninggalkan dampak -- dampak bagi para penggemarnya, yaitu akibat adanya peran media yang mampu menghasilkan suatu budaya massa yang populer, menyebabkan terpengaruhnya pemikiran masyarakat khususnya para remaja di Indonesia. Korean wave terus menghipnotis kaum remaja dengan drama, film, K-pop, dan lain -- lain, sehingga menggeser perilaku remaja saat ini.
Korean wave secara  berlebihan  dan menimbulkan sikap fanatik. Salah satu sikap fanatik remaja terhadap kebudayaan Korea adalah terbentuknya fandom -- fandom atau komunitas pecinta budaya Korea.Â
Dalam komunitas pecinta Korea ini terdapat berbagai macam kegiatan, seperti belajar bahasa dan tulisan Korea atau yang lebih dikenal dengan tulisan hangul, berbagai informasi mengenai info terbaru, meng-cover lagu maupun dance K-pop, dan berbagai macam kegiatan lainnya.
Dilihat penjelasan diatas tadi dapat kita ketahui bahwa remaja saat ini yang menyukai budaya Korea banyak menunjukan perubahan perilaku terhadap budaya Korea. Perubahan perilaku  seperti  gaya bicara, gaya bertingkah laku, cara berpakain, dan bahkan cara makan pun para remaja yang menyukai budaya Korea menggunakan sumpit seperti orang Korea.Â
Bahkan ada sebagian besar ramaja menghamburkan uang dan mengikuti gaya hidup budaya timur, bahkan menggunakan pakaian dan mempunyai benda -- benda yang seperti idolanya.
Perubahan ini  dapat terjadi karena salah satu karakter yang terdapat pada diri remaja adalah perilaku identifikasi (peniruan, penyeragaman). Untuk itu mereka biasanya membutuhkan panutan untuk dijadikan contoh dalam bersikap.Â
Hal ini didasari karena masa remaja adalah masa perubahan dari masa anak -- anak menuju masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan emosi dan perilaku sosial pada remaja, sehingga masa remaja penuh dengan gejolak akan petualangan mencari jati diri.Â
Perubahab ini menciptakan sebuah pergeseran perilaku hidup pada remaja (Herlina:2013). Kecanggihan pada era moderen ini menjadikan remaja di Indonesia terus menerus mengalami perubahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI