Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bersepeda, Jelajah Kintamani Anti Mager!

9 April 2024   07:02 Diperbarui: 9 April 2024   17:19 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di Kintamani, Bali. Sumber: Dok. Pribadi

Nama Bangli memiliki arti hutan merah, atau gunung merah. Pura Kehen pun dalam bahasa Bali memiliki arti Pura Api.

Jika diperhatikan, ukiran dan ornamen di Pura Kehen ini sangat rumit dan detail, agak berbeda dengan pura masa kini. Batu pembuat Pura Kehen pun berwarna kelabu-putih tidak seperti pura pada umumnya yang berwarna kehitaman atau merah bata.

Warna batuan abu-putih ini membuat ukiran di Pura Kehen terlihat menonjol dan spektakuler. Sungguh sebuah karya masterpiece yang tak lekang oleh waktu!

Desa Penglipuran, Bangli. Sumber: Dok. Pribadi.
Desa Penglipuran, Bangli. Sumber: Dok. Pribadi.

Dari Pura Kehen saya lanjut bersepeda menelusuri hutan bambu menuju ke perhentian terakhir yaitu ke Desa Wisata Penglipuran. Hutan bambu ini konon memiliki luas 45 hektar dan menjadi daerah resapan air bagi Desa Penglipuran.

Hutan bambu ini kerap disebut sebagai hutan pelindung desa. Setiap akhir tahun akan diadakan Festival Penglipuran yang memamerkan pakaian adat dan aneka budaya Bali yang mempesona.

Meskipun demikian, apapun momennya Desa Penglipuran selalu berhias meriah dengan aneka janur penjor-penjor cantik. Maka tak heran jika desa ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit. Selain berisi tempat tinggal warga dan penginapan homestay, di desa ini juga menjual minuman khas dari daun kloncing yang disebut 'Loloh Cemcem' dan makanan khas, yaitu Tipat Cantok.

Asyiknya jika Anda mulai bersepeda di pagi hari, maka akan sampai di Penglipuran dengan cuaca yang tidak terlalu terik. Desa Penglipuran turut menyediakan sewa pakaian adat Bali bagi yang ingin mencobanya. Yang pasti, jangan lupa berfoto di desa ini. Jika cuaca cerah, maka latar awan biru akan menghiasi foto-foto Anda di jalanan desa yang penuh penjor meriah. Sungguh menarik!

Penulis di Desa Penglipuran. Sumber: Dok. Pribadi
Penulis di Desa Penglipuran. Sumber: Dok. Pribadi

Jadi, Anda lebih pilih duduk-duduk manis atau yang ingin bergerak bertualang?

Tentu saja keduanya sah-sah saja. Bedanya ketika bergerak bertualang, Anda akan mendapatkan banyak pengalaman menarik yang belum tentu bisa dialami oleh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun