Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satukan Rasa Kemanusiaan di Ubud Writers & Readers Festival 2022

27 November 2022   07:30 Diperbarui: 28 November 2022   09:32 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bazar Buku di UWRF 22. (Dok. Pribadi)

Pecinta literasi pasti menantikan momen temu penulis, apalagi bila dalam acara tersebut terdapat talkshow seputar isu terkini dan juga berbagi tip dari para penulis profesional mancanegara. Ya, Ubud Writers & Readers Festival 2022 adalah salah satu perhelatan literasi yang dinantikan pecinta aksara.

Ubud Writers and Readers Festival 2022 ke-19 (UWRF 22) diadakan selama empat hari tepatnya tanggal 27-30 Oktober 2022 yang lalu. Acara ini diselenggakan oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati, di mana merupakan salah satu acara literasi internasional yang dihadiri ratusan penulis, pembicara, aktivis, film maker, hingga penggiat aksara dari mancanegara.

 “Kami sangat senang dapat berbagi perjalanan karir yang penting dalam kehidupan menulis mereka!” imbuh Janet Deneefe, Pendiri dan Direktur Ubud Writers & Readers Festival.

Saya pribadi juga turut menghadiri acara ini walaupun tidak penuh empat hari. Saya hanya hadir saat akhir pekan. Tiga hari hadir dalam acara ini kesan saya sungguh luar biasa dan inspiratif bisa bertemu dan mendengarkan para penulis Indonesia dan kelas dunia hadir di Ubud, Bali.

Para penulis yang menjadi pembicara sangat penuh passion dan tidak berceramah atau berkarya untuk tenar belaka. Mereka penulis Indonesia dan luar negeri profesional yang punya karya baik hingga bukunya terbit diberbagai negara bahkan dijadikan film. Selain berbagi tip menulis, para pembicara juga membacakan cuplikan karya dari buku-buku mereka.  Wah, berkesan banget!

Lalu, para penulis pemula hanya gigit jari? Tentu tidak!

Sejak tahun 2008, festival ini telah memproduksi buku-buku kumpulan cerpen dari penulis muda potensial Indonesia (Emerging Writers). Di tahun ini telah diterima lebih dari 1.300 karya dan telah diseleksi oleh 4 kurator Festival hingga menjadi 10 karya yang dibuat dalam sebuah buku. Jika ingin berpartisipasi sebagai Emerging Writers yang dibimbing oleh mentor, hal ini terbuka untuk umum WNI, istimewa sekali!

Janet Deneefe (tengah), bersama para Emerging Writers. (Dok. Pribadi)
Janet Deneefe (tengah), bersama para Emerging Writers. (Dok. Pribadi)

Beberapa Emerging Writers tahun ini seperti Andi Makkaraja, Muhammad Nanda Fauzan, Puspa Seruni, Awi Chin, dan kawan-kawan. Total ada 10 penulis muda tahun ini dalam buku kumpulan cerpen ‘Memayu Hayuning Bawana’ Uniting Humanity, A Bilingual Anthology of Indonesian Writing.

Bagi saya pribadi, sosok Janet Deneefe sang pendiri yayasan dan pencetus acara ini sungguh visioner.  Meskipun beliau bukan orang Indonesia asli namun perhatiannya pada literasi dan keinginannya membantu memajukan penulis muda Indonesia sungguh luar biasa. Jarang sekali ada tokoh seperti ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun