Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Berbincang Tengah Malam

21 Januari 2022   15:29 Diperbarui: 21 Januari 2022   15:37 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lelaki yang Berbincang Tengah Malam|foto: dokpri

Pekerja itu terus mendekat. Seperti setan yang sedang bernafsu, matanya menyala dan nafasnya memburu bagai serigala lapar. Giginya menyembul, tertawa penuh kemenangan. Apa yang dia harapkan dari perempuan bau sepertiku?

Aku benar-benar seperti terkurung di lantai paling atas, jauh dari arah tangga turun. Kiri dan kanan hanya dinding semen, serta jendela telanjang.

Pilihan terjun bebas dari atas gedung, aku yakin bisa menghabisi tubuh kecil sepertiku. Ah!

*

Saat itu, langit memang gelap. Tak satu pun bintang yang mengintip. Apalagi bulan, sedikitpun tak terlihat.

Dari pintu kecil pagar seng, aku masuk ke halaman gedung yang sedang dibangun.

Aku masuk ke pos jaga yang kosong, dua langkah saja dari pintu kecil. Ruangan gelap, hanya ada dua helm safety dan kursi plastik. Aku duduk di situ, bersembunyi dalam gelap.

Di halaman gedung, dua lelaki sedang berbincang. Mereka tidak mempedulikan gerimis kecil yang mulai turun. Tidak terganggu oleh nyamuk rawa yang terbang mencari mangsa.

Pak Udin dan Tejo, pasti sedang membicarakan proyek yang mandeg. Para pekerja menolak kerja lembur, terganggu suara tangis perempuan di sudut-sudut tertentu. Perempuan yang takut dilecehkan dan memilih lompat dari salah satu jendela.

SELESAI

Cerpen ini fiktif belaka, terinspirasi oleh gedung yang saya foto di tengah malam.

Ayra Amirah untuk Kompasiana

Kota Tepian, 21 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun