Marry berusaha menelan ludah, dan mengeluarkan satu huruf saja dari mulutnya. Aneh, ia sama sekali tak bisa melakukannya!
Kali ini bukan hanya tengkuknya yang terasa dingin. Tapi juga kedua kaki dalam sepatu boot bulu-nya. Ruangan ini tiba-tiba terasa begitu dingin. Sementara sesosok lelaki gendut dan tua tiba-tiba berdiri di sisi belakang Nyonya Robert.Â
Siapakah dia?? Sepertinya ruangan Nyonya Robert juga dihuni hantu gentayangan itu. Hiiiiiiiy...!
SELESAI
Kota Tepian, 28 Desember 2021
Cerpen ini ditulis Ayra Amirah untuk Kompasiana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!