Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lentera Dinding dan Secarik Kertas

23 November 2021   19:11 Diperbarui: 23 November 2021   19:21 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lentera Dinding dan Secarik Kertas|foto: 123RF.com

Sebagai ibu, semua ini ia lakukan untuk Aisyah, putri tunggalnya. Ia sudah bertekad akan mencintai gadis kecilnya sepenuh hati. Tanpa terbagi. 

Maka bergegas diperiksanya setiap sudut rumah besar itu. Mulai dari tempat-tempat yang masuk akal, sampai tempat yang tidak terpikir oleh siapapun. Di ruang kerja Pak Harun, di dalam lemari, vas bunga, kotak tissu, sampai di bawah karpet. 

Sudah berjam-jam, Suci berusaha menemukan secarik kertas merah jambu. Diliriknya jam besar antik di dekat tangga. Sudah pukul 3 siang.

Tiba-tiba Suci ingat, mungkin saja di bagian belakang jam besar antik itu ada sebuah celah. Dengan bantuan lampu senter, Suci mulai harap-harap cemas. Ternyata nihil.

Dengan kecewa, dilemparkannya tubuhnya di atas sofa. Dimanakah lagi kira-kita, ia berpikir keras.

Rasa letih dan kurang tidur semalam, membawanya ke dalam mimpi.

Sinar matahari sore perlahan menembus jendela. Menghangati pipi pualamnya. Suci masih terlelap, sampai seekor kucing datang dan menggosok-gosok ujung kakinya.

Suci akhirnya terbangun, terkesiap kaget.

"Ya ampun, aku sudah tertidur!" Dilihatnya sekeliling. Lampu ruangan mulai benderang. 

Diperhatikannya benda apa lagi? Sudut mana lagi? 

Diseretnya kakinya menuju balkon, memeriksa pot besar di sana, serta pada bagian bawah kursi berukir. Hampa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun