Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dijodohkan, Siapa Takut!

23 Mei 2021   08:08 Diperbarui: 23 Mei 2021   08:27 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diakui Bayah, selain rajin mencari nafkah serta banyak membantu pekerjaan rumah, suaminya juga rajin membeli benda-benda sederhana untuk dirinya. Dompet, misalnya. Juga pandai menyenangkan hati istri. Salah satunya membuat mi ayam untuk mereka nikmati bersama di tengah malam sambil nonton tv.

Jadi Bayah bisa bilang: dijodohkan, siapa takut!

Sekalipun tidak semua kisah rumah tangga yang diawali dari perjodohan orang tua, berjalan sukses adanya. 

Perjodohan ala Siti Nurbaya yang diilustrasikan dalam sebuah karya novel, berbeda dengan perjodohan karena orang tua memilih berdasarkan naluri dan pengalaman. Calon yang ditunjuk tentu dinilai bertanggung jawab dan setia untuk anak gadisnya.

Sementara, Siti Nurbaya dalam hal ini terpaksa menjadi "alat" untuk melunaskan hutang sang ayah kepada rentenir Datuk Maringgih. Jelas-jelas ia adalah kakek tua yang berkutat dengan riba. Kasihan memang.

Ada beberapa faktor mendasar, yang bisa membawa pernikahan langgeng dan samawa. Meskipun pernikahan dilakukan berdasarkan cinta dua orang muda yang mabuk kasmaran.

1. Komunikasi intens dan lancar

Satu atap, tetapi sedikit berkomunikasi, jatuhnya percuma. Sebaliknya, meski LDR (long distance relationship) tetapi intens berkomunikasi, akan lebih dapat menjaga hubungan dan mencegah salah paham. Jadi, lakukan komunikasi sehangat mungkin dengan pasangan, dengan menjaga rambu-rambu berumah tangga 

2. Pahami kehidupan pasangan

Menikah diibaratkan membawa satu perahu ke titik tujuan yang sama. Akan menjadi mungkin, bila dua nahkoda saling bekerja sama dan menyatukan pandangan.

Tidak mungkin rumah tangga akan berlangsung adem ayem, bila kita menutup mata pada keinginan dan kekurangan pasangan. Kita harus memahami, menyelami serta berempati di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun