Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lagu "Dawa Lotong", Lagu Pengantar Tidur Bayiku

6 Maret 2021   06:22 Diperbarui: 6 Maret 2021   10:07 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya muncul inisiatif memberikan bayi Alya sebuah lagu tidur. Tubuhnya yang dari bulan ke bulan semakin bertambah bobot pun, sudah pasti membuat lengan kiri untuk menggendong terasa pegal dan kram. Karena terus-terusan ditekuk, tentunya. Tapi rencana ini belum sempat terlaksana.

Sampai suatu hari saat bayi Alya berusia delapan bulan, dan kami harus berpindah tempat tinggal. Dari kontrakan kecil, pindah ke camp kerja yang disediakan untuk pekerja seperti Abah Alya saat itu. 

Meskipun hanya berjarak sekitar seratus meter dari titik lokasi pekerjaan, Abah Alya tidak dapat pulang tepat di jam lima sore lagi. Biasanya ia masih mengulur waktu sampai mendekati magrib. Mengecek bagian-bagian yang sudah dikerjakan para pekerja, dan memeriksa tahap selanjutnya yang akan dilakukan esok pagi. Begitulah saat itu.

Bayi Alya biasa tertidur sesudah magrib. Dan di saat bersamaan, Abah justru butuh istirahat begitu sampai camp kami. Maka sekaranglah saatnya, membiasakan bayi Alya mendengar lagu hanya dari fitur Mp3 ponsel Sony saat itu.

Lagu yang dipilih pun, mempunyai kesan mendayu sekaligus ramai. Bayi Alya suka keramaian dan semangat. Tak suka lagu melow dan sedih. Mungkin karena saat masih merah, ia sudah harus mendengar suara dentuman kembang api tahun baru yang rasanya begitu dekat di atas atap. Abah Alya bahkan mengajak bayi kami duduk di depan jendela yang terbuka, menyaksikan warna-warni kembang api saat itu, sampai ia pun tertidur dalam dekapan.

Lagu ini berbahasa daerah Bugis, karena Abah mempunyai banyak koleksi lagu kampung halamannya dalam ponsel. Maklum teman-teman pergaulannya sembilan puluh persen dari suku Bugis. Abah sendiri dari keturunan suku Makassar.

Dawa Lotong, begitulah judul lagunya. Sengaja di-set berputar berulang non stop. Sampai bayi Alya yang berada dalam ayunan benar-benar tertidur, barulah Mp3 musik boleh dimatikan.

Rasanya saya ikut menghafal lirik dan irama lagunya. Walaupun belum tahu artinya, saat itu. Lagunya enak didengar sebagai pengantar tidur bayi Alya. Semacam lagu nina bobok, kurang lebih.

URAPANG TANA LITA MA'DEKKE' RI ATIKKU
IYA'PA NAMAPACCING REKKO CINNONNA WAE
PAPPOJIMMU MUALA PA'BISSANA
OH ANRI..III...

PADA TONI LO' MUTAROE RI ATIKKU
SILAMPA' BUJANG MAPUTE ..NATETTERI..
DAWA' LOTONG MUPAKKUA NYAWAKU..
MUPEDDIRI... KASI'NA...

WASENGI BUNGA MALEBBIKA
MUTARO..RI LALENG ATIMMU...
ENGKARO.. PALE' LAINGNGE
MAKKALU..RI PAPPOJIMMU

CENNINNA BUNGA PAPPOJIMMU
MUTANENG RI WIRI TIMUMMU
MAGINA PAI'NA PARIA
UPINEDDINGI UPIRASAI...

Ibarat tanah liat yang menempel di hatiku
Akan bersih dengan jernihnya air
Cintamulah sebagai pembersihnya
Oh Kasih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun