Mohon tunggu...
aye misbah
aye misbah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Saya Orang Yang Terus Berupaya Mencari Diri Sendiri Dan Terus Terbuka Terhadap Beribu Kegagalan

jika anda sudi berdiskusi dengan saya, senang rasanya saya mendapat masukan barang 1, 2 atau terserah pada anda. Dan syukur-syukur dapat sedikit berbagi pengalaman saya yang tak seberapa ini. ayemisbah.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dengan Satu Prinsip Nietzche Ini Anda Tidak Akan Tersesat oleh Pandangan Umum

9 Juli 2020   17:29 Diperbarui: 9 Juli 2020   17:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Begitu pula kita untuk berorganisasi atau segala apapun yang ingin dan sedang kita lakukan. Musti kita tanyakan kepada diri kita, 'mengapa kita kerjakan hal tersebut?' 'Apa kebermaknaan yang ingin kita capai?' Untuk kita selalu dan selalu menginat konsep Nietzche, 'He who has a why to live can bear almost any how'.

Dan di sini saya ingin menyampaikan bahwa segala kondisi, tanpa terkecuali, dapat menjadi baik atau juga dapat menjadi bumerang bagi kita. Seseorang yang menderita suatu bencana atau musibah dapat saja merasa beruntung dengan musibahnya itu di kemudian hari. Begitupula sebaliknya, seorang yang sedang sukses besar mungkin di kemudian hari justru meng-omong-kosong-kan kesuksesannya tersebut.

Maka, memiliki jaringan pertemanan yang luas adalah suatu pilihan kebermaknaan dalam hidup seseorang, bukan penentu kebermaknaan itu sendiri.

Pun begitu sebaliknya. Maka yang paling penting adalah kita tahu 'mengapa' kita mengerjakan suatu dan segala pekerjaan agar kita mampu menanggung 'bagaimana'-pun langkah untuk mencapainya.

Apakah pertemanan kita untuk cinta atau terpaksa? Apakah kita berorganisasi demi masyarakat yang berkemajuan atau kita butuh pengakuan? Yang kita jangan lupa adalah 'Mengapa?'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun