"Tidak. Aku tidak sedang patah hati. Tepatnya, mungkin, aku sedang menertawakan ketololan yang berulang." Perempuan itu mulai bercerita.
Terus bercerita. Tentang pantai ini yang sering didatanginya. Soal lelaki, sebanyak datang sebanyak itu juga yang pergi. Tentang impiannya, tentang ...!
Aku terpesona. Bukan karena mendengar ceritanya, tapi melihat gerak bibirnya saat bercerita.Â
"Bagaimana menurutmu?"
Aku gelagapan. "Ma-maksudmu?"
"Kau tidak mendengar ceritaku?"
"Sori. Aku mendadak tuli. Terpesona dengan gerak bibirmu saat kamu bercerita. Ditambah warna senja menerpa wajah kamu."
Perempuan itu menatapku tajam. Aku gugup. Lalu, "Apa semua isi kepala lelaki begitu ketika pertama kali bertemu seorang perempuan, langsung berani nggombal?" tanyanya.
"Tidak semua. Di antara 10 lelaki paling hanya tujuh orang yang melakukan itu."
"Yang tiga?"
"Yang tiga ... mirip dengan yang tujuh." Aku nyengir.