Adalah pagiÂ
bersekutu dengan embun, darinya belajar bagaimana menapaki hari dengan anggun
Adalah embunÂ
selalu ikhlas mengenal kehangatan matahari, tak meradang saat siang menjelang
Adalah siang
saatnya membaca keringat, dengan melantunkan doa-doa yang masih teringat, agar tak terkotori dari pikiran-pikiran yang sesat maupun ingatan-ingatan yang masih mampat
Adalah senja
tempat berpuisi menakar diri, dengan mendinginkan kepala membasuh hati
Adalah malam
merebahkan harapan-harapan kembali lelap, setelah sesiang tadi keinginan-keinginan menemui jalan buntu dan gelapÂ
Adalah kamu
sepanjang pagi hingga malam gulita, berjalan beriringan bersama, memaknai cinta yang sebenarnyaÂ
***
Cilegon, November 2019Â