Dicari sebuah rumah, yang di dalamnya tak ditemukan api, tapi kita merasakan kehangatan perbincangan, sapa gelak tawa, dan sesekali pertengkaran kecil. Bukan rumah yang penghuninya bicara sendiri, menulis sendiri, tertawa sendiri, dan mengeluarkan air mata sendiriÂ
Dicari sebuah rumah, tak harus ada beranda untuk bercengkerama, atau barisan tanaman untuk sekadar nyaman mata, tapi ada sambut sapa dari mata-mata yang gembira milik tetangga, dan sesekali perkelahian kecil antaranak, dan kita melerai dengan tawa diiringi kehangatan bersama sambil menghirup kopi. Bukan rumah-rumah dengan taman-taman yang indah berpagar tinggi, tapi kehilangan senyum sapa seperti orang tengah sakit gigi
Dicari sebuah rumah, yang di dalamnya kita bisa memaknai hening di saat timbul keriuhan, dan tahu bagaimana menimbulkan keceriaan saat rumah seperti kuburanÂ
Dicari sebuah rumah, yang di dalamnya ada aku, kamu, kita, juga mereka, bisa duduk bersama, bertukar sapa berbagi cerita, dan tak apa sesekali silang bicara hingga terjadi kusut kata, tapi kita mengurainya dengan canda tawa, dan, tentu, dengan rasa cintaÂ
Adakah?Â
***
Cilegon, 2019