Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Panduan Wisata Benua ke-8: Destinasi Keindahan

10 September 2025   18:18 Diperbarui: 10 September 2025   13:09 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Semakin jelas bagi kami, para penulis buku panduan wisata untuk pelancong yang tersesat, bahwa keindahan destinasi di mana pun juga tidak boleh diukur hanya dari kemegahan arsitekturnya, ataupun keasrian lanskapnya saja, tetapi juga dari kemegahan yang berhasil diberikan oleh warganya secara kolektif.

Di kota-kota tempat para wali kota memastikan kembang yang ditanam mekar setiap musim semi dan tukang roti mengirimi kita roti gulung sembilan puluh sembilan lapis secara gratis, lampu jalan dipastikan akan selalu menyala terang karena sambutan hangat. Faktanya yang tak terbantahkan, momen indah yang kita lalui di destinasi mana pun hampir sepenuhnya berkat kebaikan orang-orang yang kita temui di sepanjang perjalanan: staf hotel yang menyambut kita, koki yang peduli dengan makanan untuk kita, pemilik toko yang menanyakan asal kedatangan kita dan sudi mendengarkan cerita kita.

Destinasi seperti itu bagaikan keluarga besar yang menyambut kita di rumah mereka, menyediakan ranjang dan kasur untuk tidur, santapan untuk dimakan, minuman dingin saat kita haus dahaga, dan petunjuk arah saat kita tersesat.

Kita mengakui fenomena ini dengan semacam rasa kagum. Sungguh ajaib bahwa sebuah lokasi dapat bekerja sama secara tak kasat mata. Dan meskipun setiap warga negara mungkin merasa terpisah dalam tugas sehari-hari mereka---mulai dari membuka toko bunga hingga menjalankan mesin pemadat sampah---setiap individu bekerja sama dengan tenang untuk menciptakan keindahan destinasi tempat kita tiba. Memang, ketika hari-hari kita berakhir, dan kita mendapati diri kita kembali ke kampung halaman dengan perasaan kecewa oleh sesama warga negara kita, kita hanya perlu mengingat bahwa ada tempat-tempat di dunia ini yang bersedia menyambut kita di tanah mereka, menyediakan selimut tambahan agar kita dapat tidur lebih nyenyak, berbagi botol anggur tua mereka, dan berhenti di kaki lima kota untuk melihat petunjuk arah alamat yang kita tunjukkan kepada mereka, sambil berkata, "Tentu saja, temanku. Ayo, mari, ke arah sini lalu setelah kedai roti belok ke kiri. Nah, Anda tinggal meniti jembatan tali menyeberang sungai, dan di sisi kanan adalah tempat yang Anda tuju."

Saat kami mengumpulkan destinasi kami untuk menyusun panduan ini, kami menyadari bahwa sementara beberapa penulis buku panduan kami tertarik pada keindahan alam Benua Kedelapan, banyak dari kami terpikat oleh keindahan lain---tak terlihat tetapi sangat penting.

Meskipun tidak semua destinasi yang kami pilih dapat dianggap indah, destinasi-destinasi itulah yang kami pikirkan berulang kali sekarang setelah kami kembali dari perjalanan kami. Jadi, bagi Anda yang ingin mencari kemegahan, kami hadirkan: Destinasi Keindahan.

BERSAMBUNG

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun