Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 92: Wajah di Jendela

14 Mei 2023   09:46 Diperbarui: 14 Mei 2023   09:49 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku melukis wajahmu sepanjang waktu, seperti aku mengingatmu.

Tertawa. Marah. Melamun.

Aku mencoba menangkap lekuk liku tubuhmu dengan cat minyak.

Aku telah bekerja selama berhari-hari selama sepersekian waktu ini. Bersama-sama mereka lebih rendah darimu, bahkan tengkorak kerangka untuk menggantungmu.

Kadang-kadang, aku menangkap pandangan dari mereka yang tak bernama. Semua harus berbaring diam kemudian.

Di lain waktu, aku mencabik-cabikmu karena kamu bukan kamu. Aku tahu aku tidak bisa membawamu kembali. Aku meninggalkan labirin kubus dan duduk di tempat favorit kita, mencarimu. Aku menarik bernapas dalam-dalam untuk menghirup aromamu. Aku mencari jejak kakimu, dan mendengarkan desah napas hangatmu di udara.

Palimpsest* milikmu ada di hatiku, dan kubentangkan di bingkai ini hanya untukmu.

Aku melihat melalui jendela ke kursi ayun kita dan kotak mawarnya.

Aku melihat dari sana kembali ke studio, pada kolase kanvas tempatku tersesat selama bertahun-tahun. Saya membayangkan diri saya di sana melihat keluar, dibingkai oleh jendela, pemasangan penyesalan sang seniman.

Itulah beberapa caraku kehilangan dan menemukan diriku di dalam kamu, sekarang kamu pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun