Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Derita Tak Suka Sendiri

22 April 2023   19:23 Diperbarui: 22 April 2023   19:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Derita senang jika ada yang menemani. Tapi saya tidak. Itu sebabnya saya memutuskan untuk mengakhiri derita saya. Ini mungkin tampak ekstrem, tetapi saya tidak bisa mengatasinya lagi.

Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana mengakhirinya. Ada begitu banyak kemungkinan tetapi saya harus yakin bahwa metode yang saya pilih mematikan. Bertahan hidup bukanlah pilihan.

Itu sebabnya saya memilih belati. Saya telah berlatih demi tujuan saya. Saya tidak boleh melakukan kesalahan. Selama saya melakukannya dengan benar, maka tidak akan ada kesempatan untuk bertahan hidup dan, akhirnya, kesengsaraan akan berakhir.

Saya sulit membayangkan seperti apa jadinya. Kegelapan menyelimuti saya sepenuhnya saat ini, tetapi saya berharap cahaya akhirnya akan dapat bersinar setelah kesengsaraan berakhir.

Dan itu akan berakhir segera setelah hari itu tiba, waktunya telah tiba. Saya sudah merencanakan semuanya hingga detail terakhir. Tidak boleh ada kesalahan.

Tepat pada waktunya, pintu terbuka. Belati terbang tepat di mana jantungnya berada, jika lelaki itu memilikinya.

Latihan telah membuahkan hasil. Dia jatuh ke lantai, terengah-engah. Wajahnya berkerut kesakitan, matanya membelalak kaget. Saya tidak akan lagi bertahan dengan menderita hidup bersama tinju dan tamparannya.

Derita mungkin suka ditemani, tapi saya tidak suka dia.

Cikarang, 22 April 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun