Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Zombie! Zombie! 2 - 3

29 Maret 2023   20:54 Diperbarui: 29 Maret 2023   20:59 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

"Aku tidak percaya kamu akan melakukan semua ini untukku, seorang asing. Luar biasa. Terima kasih." Dia dengan lembut menyentuh lenganku. "Tapi vial itu belum diuji, jadi tidak ada jaminan."

"Dokter yakin batch ini akan berhasil. Dia memberi tahuku bahwa mereka berada di ambang terobosan besar, jadi patut dicoba."

Dia tersenyum mendengar optimismeku. "Oke, jika kamu berkata begitu. Beri aku obatnya. Aku lebih suka menjadi kelinci percobaan daripada salah satu pengunyah otak di luar sana."

"Aku tidak bisa, Kei. Masih terlalu awal. Virus harus ada di sistemmu untuk... yah, perlu waktu sebelum obatnya bekerja." Aku tidak tega mengatakan kepadanya bahwa obat itu tidak dapat diberikan kepadanya sampai dia berubah menjadi zombie, proses yang biasanya memakan waktu sekitar lima hari dengan mutasi virus sekarang. Ya, dia punya hak untuk tahu, tapi tidak sekarang.

Perlu waktu? Berapa lama sebelum kamu memberikannya padaku?" dia bertanya, lebih terdengar panik dan menuntut.

"Sebentar lagi."

"Kau tahu aku tidak punya waktu sebanyak itu." Dia memasang kembali perbannya dan merekatkan plester kuat-kuat. "Bersikaplah realistis, Bay. Kamu tahu aturannya. Aku sudah terpapar. Mereka akan segera membunuhku, tentu saja secara manusiawi."

Kata-katanya menusuk hatiku, terutama karena aku tahu itu benar. Kalu saya tidak campur tangan, dia akan dimatikan.

"Itu tidak akan terjadi. Aku di sini untuk menyelamatkanmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun