Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gratifikasi

29 Desember 2022   09:09 Diperbarui: 29 Desember 2022   16:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang pemberian hanyalah pemberian.

Terkadang itu adalah pengganti ucapan permintaan maaf.

Aku memegang fosil damar di tangan. Seekor serangga purba membeku di tengahnya. Membaliknya untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang tidak terucapkan.

Itu adalah hal yang indah, jadi aku rasa sebagai tanda cinta. Bentuknya yang bulat sangat pas dengan telapak tangan dan panasnya tepat sama dengan suhu darahku. Kalau aku memejamkan mata, aku hampir tidak tahu itu ada sama sekali.

Dahulu kala, anggota tubuh terlempar jauh. Tubuh menegang dan napas memburu, hampir gila karena hasrat.

Tapi bukan anggota tubuhku. Itu bukan napasku. Aku berada di sisi. Sejak saat itu aku hidup di alam semesta sejajar di mana tidak ada panas maupun dingin. Duniaku abu-abu.

Dan sekarang, hadiah ini, persembahan perdamaian ini. Di mana kesenangannya?

Sebaliknya, udara disedot dari ruangan dan paru-paruku takkan mengembang untuk mengisi diafragma.

Aku mencari aroma resin yang hijau, tetapi tidak ada petunjuk lain lagi. Ketidakberdayaan menggantung lemah di atasku. Ciuman masa lalu yang asam menetap di lidahku. Belenggu Amber menjulang, siap mengikatku pada sejarah yang tak lagi kuhargai.

Dan seketika aku merasakan aliran darah mengalir melalui pembuluh darahku, tak terelakkan seperti air pasang tetapi dua kali lebih ganas. Tsunami amarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun