Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masa Kecil Pemecah Rekor Lari 100 Meter

23 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 23 Desember 2022   13:00 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari, aku biasa lewat rumah penyihir tetanggaku dalam perjalanan ke sekolah.

Tubuhku menggigil saat mengingat menerobos ke dalam terowongan pohon yang lebat di sepanjang jalan setapak sempit di samping taman depan yang juga ditumbuhi tanaman merambat.

Sulur menggeliat di belakangku. Aku berlari menuju sinar matahari di ujung sana, tidak pernah berani menoleh untuk menghadapi monster yang menunggu dalam kegelapan.

Saat aku mendekati gerbang pagar reyot rumah penyihir itu, diperlukan kaki yang kuat dan lari cepat agar dia tidak bisa menangkapku saat aku meluncur melewatinya.

Aku harus selamat dari dia. Dan aku selalu selamat, setiap saat. Dia tidak pernah menangkapku.

Rest Area KM 97B Cipularang, 23 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun