Joko membakar rokok dan menatap Ratna dengan tatapan serius. Sikapnya tenang dan persuasif.
"Nona Ratna," katanya, "Saya mengerti bahwa pria ini, Kujang, datang menemui Anda sekitar dua minggu yang lalu. Apakah itu benar?"
"Sekitar dua minggu yang lalu," jawabnya. "Aku tidak begitu yakin dengan tanggal pastinya."
Joko memiringkan kepalanya. "Silakan lanjut."
"Dia mendatangiku di teater," lanjut Ratna. "Aku belum pernah melihatnya sebelumnya dan aku bertanya-tanya apa yang dia inginkan."
"Tepatnya apa yang dia inginkan?"
Meskipun Joko tampak pendiam dan tenang, aku bisa melihat aura kekejaman di balik sifat tenangnya itu. Aku yakin Ratna akan menceritakan seluruh kisahnya dengan jujur dan dengan 'senang hati'.
"Dia mengatakan kepadaku bahwa tunanganku, David Raja, dalam masalah serius. Dia mengatakan bahwa David telah mencuri sesuatu dan berpeluang untuk ditangkap."
"Apakah dia memberitahumu apa yang dicuri tunanganmu?" tanya Joko.
Ratna menggelengkan kepalanya. "Sangat tidak jelas tentang semuanya. Bagaimanapun, itu terdengar sama sekali tidak masuk akal bagiku dan aku tidak percaya sepatah kata pun tentang itu."