Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam yang Retak

2 November 2022   12:00 Diperbarui: 2 November 2022   13:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan mimpi. Kamu tidak sedang tidur.

Suara-suara itu masih ada di kepalamu. Ada darah di bajumu setelah menolong gadis kecil itu.

Mungkin ada darahmu sendiri juga di situ.

Kamu pergi ke rumah sakit tempat orang-orang berdesakan. Jumlahnya ratusan. Segala sesuatu di dalam bagai gerakan lambat.

Kamu melihat orang menelepon, beberapa duduk di lantai, beberapa bertelanjang dada. Beberapa mengusap air mata dengan tangan kotor dan berkata, "aku tak tahu, aku tak tahu," ke ponsel mereka.

Di luar, malam yang retak terpincang-pincang menuju pagi. Semua orang ingin memberi. Untuk mendonorkan darah mereka. Untuk mencoba mengembalikan hidup dengan cara yang benar.

Kamu melihat orang-orang dari segala usia. Dan kamu tidak memperhatikan ras mereka. Darah mereka berwarna sama. Darah manusia.

Kamu menyerahkan formulirmu ketika dua orang lansia berwajah pucat mengantre di belakang.

Bandung, 2 November 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun