Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepatu Hak Tinggi

3 September 2022   12:00 Diperbarui: 3 September 2022   12:11 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia meninggalkan sepatunya di pojok setiap kali mengajakku ke kamarnya.

Petugas resepsionis telah dibayar sehingga dia bisa berjalan tanpa alas kaki kapan pun dia mau. Dia memintaku untuk bertelanjang kaki, tetapi aku tetap memakai sepatu berujung runcing yang mengilap. Ketinggian tambahan yang berguna.

Aku bisa melihat kota dengan kakinya di tanganku, kukuku menembus telapak yang kapalan. Aku membingkai dunia di antara lututnya. Itu adalah transaksi sederhana dan jujur yang membuat kami berdua puas.

Tidak ada alasan untuk upacara atau ritual. Semuanya sangat sederhana.

Ketika aku menemukan sepatu-sepatu hak tingginya ditumpuk dengan sepatu kets usang di gang antara Jl. Mangga dan Jl. Tekukur, aku tahu aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi.

Bandung, 3 September 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun