"Kamu bajingan yang beruntung," rutuk Manan dengan nafas terengah-engah.
"Berapa besar probabilitas saya akan kembali dan menembak diri saya diri?"
"Keberuntungan tidak ada hubungannya dengan ini, Prof." Mahiwal mencopot kaus UNISER-nya. Dibaliknya terlihat rompi Kevlar. "Menurut Anda kenapa aku memprogram ponsel mundur 45 detik? Pasti karena aku sudah melihat semua kejadian sebelumnya."
Mahiwal menyeringai. "Aku punya mesin waktu, ingat?"Â
Sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya, Manan menyadari bahwa paradoks itu akan membuat Mahiwal semakin terkenal.
Bocah bajingan itu bahkan mungkin akan punya acara infotainment sendiri.
Bandung, 1 Mei 2021