Dia menarik tanganku, memegangnya sangat lama.
"Biaya rumah sakit menjadi tanggunganku, dan kamu akan menerima tunjangan bulanan seumur hidup. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku harus pergi sekarang. Aku masih harus mencari orang yang bisa membantuku menjelaskannya kepada dunia. Sekali lagi, aku sangat, sangat menyesal."
Tujuh tahun berlalu, dan aku tak pernah mendengar kabar darinya lagi. Rumah itu kini kosong. Tak ada  yang menempati, bahkan tikus dan kecoak pun menghindar. Benar-benar kosong. Aku sudah memeriksanya sendiri.
Aku mendengar kabar tentang tiga orang penulis lain yang bernasib sepertiku: buta permanen setelah jatuh koma. Ternyata dia tidak pernah menemukan seorangpun yang mampu menjelaskan apa yang ada di sisi lain portal.
Aku rasa takkan ada yang bisa menuliskannya.
Bandung, 23 Juni 2020