Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Unjuk Rasa Mayat Hidup

18 Juni 2020   19:02 Diperbarui: 18 Juni 2020   19:25 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nofilmschool.com

Suaminya berjanji untuk pulang apapun yang terjadi. Dan Rudi tak pernah ingkar janji.

Maka setelah Rudi dilaporkan hilang dalam kecelakaan pesawat, Marini meletakkan senapan berburu milik mertuanya di dekat pintu ruang tamu.

Pada hari Rudi kembali, berjalan terseok-seok dengan pakaian compang-camping, sekujur badan berlumur darah dan hangus berbau busuk, anjing mereka menggonggong dan bersembunyi di bawah kursi beranda.

Dari dapur Marini mengeringkan tangannya dengan lap handuk dan melihat suaminya dari jendela ruang tamu.

"Ma... ri... ni...," katanya.

Dia menjalankan jari ke laras senapan, lalu disandarkan di sampingnya. "Kamu pulang."

"Aku... sudah... janji...." Rudi tersenyum mengerikan. Terlihat deretan gigi menonjol dari pipi yang berlubang. Ketika berkedip, kerak darah kering rontok dari kelopak matanya. "Kau ... tahu ... aku tak pernah ... ingkar ..."

"Aku takkan ikut denganmu, Rud." katanya. "Kematian telah memisahkan kita. Kamu seharusnya sudah tenang di alam lain."

Rudi mengerang. "Sambutan ... mesra ... istri ... tercinta ..."

Tapi Rudi pasti ingat sifat Marini yang teguh pendirian. Dia berbalik dan terseok-seok melanjutkan perjalanannya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun