Mohon tunggu...
Yayan Sopian
Yayan Sopian Mohon Tunggu... Guru - Guru yang belum bisa digugu dan ditiru

..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Noken, Selain Belajar Budayanya, Ada Muatan Sains Lho, di Dalamnya!

7 Desember 2021   15:37 Diperbarui: 8 Desember 2021   09:09 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Titus Pekei (kiri) penggagas noken sebagai Warisan Budaya tak Benda untuk UNESCO, bersama siswi SMA PGRI Jayapura (Sumber : Yayan Sopian)

Elastisitas noken tidak perlu diragukan lagi. Noken dapat memuat sebuah muatan atau akumulasi muatan yang volumenya tiga hingga empat kali ukuran asli noken tersebut. 

Pendekatan fisika dapat digunakan untuk menentukan/mengukur kelenturan noken. Jika di sebuah pabrik untuk menentukan ketahanan deformasi elastis dari kantong plastik, misalnya, akan ada dilakukan uji modulus elastisitas, apakah layak edar atau tidak, diterima/accepted atau ditolak/rejected. Maka hal tersebut tidak berlaku untuk noken. Setiap noken yang dibuat adalah khas, berdasarkan cipta, rasa dan karsa pembuatnya. Inilah kekhasannya. 

Namun sekali lagi noken dapat dapat menjadi sebuah pendekatan untuk media belajar fisika yang asyik dan menarik dalam konteks di Papua. Bagaimana modulus elastisitas dengan persamaan dan satuannya (N/m2)  menjadi jawaban bagaimana noken begitu elastis dalam kapasitas tertentu. Bagaimana perbedaan modulus elastisitas antara noken yang dirajut dengan yang dianyam, misalnya.

Dalam pengembangannya, noken bisa saja menjadi inspirasi dalam dunia engineering yang merupakan aplikasi dari fisika terapan. 

Rancang bangun yang terinspirasi jam tangan (Sumber gambar : IG/@felipedecastro.arq)
Rancang bangun yang terinspirasi jam tangan (Sumber gambar : IG/@felipedecastro.arq)

Kimia

Noken sarat dengan keragaman warna. Bahan pewarna alami, baik dari tumbuhan maupun material tanah, dan bebatuan yang telah dihancurkan, menarik untuk diteliti secara kimiawi. Bagaimana persenyawaan atau reaksi kimiawi dari serat noken dengan pewarna alami dapat ditinjau melalui persamaan kimiawi. Selain itu pula, mengapa persenyawaan (antara serat dan pewarna alami) tersebut dapat bertahan lama. Apa karakteristik dari senyawa-senyawa tersebut. Hal ini bisa menjadi kajian ilmu dasar kimia dan ilmu kimia terapan, ketika misalnya pabrik cat saat ini disyaratkan untuk mengembangkan bahan baku cat yang lebih ramah lingkungan dan tanah lama.

Insight tentang keunggulan noken dari kajian kimia tersebut, hendaknya dapat mendorong lahirnya ahli-ahli kimia di Papua yang terinspirasi dari kearifan lokalnya.

Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami noken (sumber : artikel Yayan Sopian)
Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami noken (sumber : artikel Yayan Sopian)

Geologi

Pemanfaatan material tanah dan bebatuan yang telah dilumatkan terkait dengan tempat dimana masyarakat memanfaatkan apa yang tersedia di alam. Perihal ini akan memunculkan pertanyaan, misalnya mengapa noken yang dibuat di Sentani, memiliki corak warna yang berbeda dibanding noken dari Lembah Baliem, dalam hal material pewarna non flora/tumbuhannya.  Sejarah alam, pembentukan bebatuan dan kekhasan sifat tanahnya menjadi pintu pembuka untuk menumbuhkan curiosity bagi anak-anak di Papua yang ingin belajar geologi tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun