Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Panggung Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Roboh, Ada Apa di Balik Itu?

3 April 2023   20:54 Diperbarui: 3 April 2023   23:46 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panggung akbar Piala Dunia U-20 resmi batal di Indonesia. Ajang tersebut sedianya digelar 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Kini pupus sudah dengan segala macam polemiknya.

Rencana yang seharusnya matang sekarang telah hancur lebur menyisakan kisah saling tuding penyebabnya. Awalnya ajang tersebut  berlangsung pada tahun 2021 atas penunjukan FIFA. Namun karena pandemi maka ditundalah ajang tersebut menjadi Maret 2023

Hebohnya ajang berkelas tersebut meletup setelah Gubernur Bali I Wayan Koster melayangkan surat resmi kepada Menpora yang berisi penolakan Timnas Israel bermain di Bali dalam ajang tersebut pada 14 Maret 2023. Sontak semua kaget dan memang surat penolakan tersebut sangat berpengaruh dikarenakan Bali ditunjuk sebagai tuan rumah.

Tak selesai sampai disitu, ada lagi yang membuat publik geger. Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah pada 24 Maret 2023 menyatakan hal yang sama seperti Wayan Koster. Ganjar Ganjar menyuarakan penolakannya terhadap timnas Israel. Ganjar menyebutkan penolakan itu wujud dari upaya bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina sesuai dengan amanat Presiden RI pertama, Sukarno.

Bak petir di siang hari penolakan dua tokoh nasional tersebut menuai pro kontra publik dan membuat medsos bergemuruh. Tak ayal Gibran pun bereaksi dengan pernyataan kontroversial tersebut dengan mempersiapkan kota Solo sebagai tuan rumah piala dunia U- 20. Gibran sendiri sangat jelas diduga bagian suara representatif Jokowi karena sangat selaras dan ingin semuanya tetap berjalan sesuai rencana.


Ada yang menarik memang dari pernyataan Gibran bahwa jika memang menolak kenapa tidak dari dulu di awal penetapan menjadi tuan rumah. Namun kondisinya sudah beda ketika Fifa mengumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.

Segala upaya dilakukan melalui Erik tohir yang mendapat amanah dari presiden Jokowi agar bisa melobi Fifa. Kedatangan Erick ke Doha Qatar bertemu FIFA dikabarkan membawa surat jaminan pelaksanaan oleh Presiden langsung. Usaha hanyalah usaha namun tak berbuah hasil. 

Baik, jika menilik ke belakang hal yang menjadi penyebab gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20 masih dalam balutan misteri. Jika ingin menolak mengapa tidak dari awal adanya penunjukan sebab ada Israel yang bertanding di dalamnya. 

Ada juga yang penasaran, apa iya hanya suara dari seorang Wayan Koster ditambah pendorongnya Ganjar Pranowo sekelas FIFA menyerah dan segera membatalkan seluruh rencana di Bali. Padahal ajang sekelas itu merupakan wewenang pemerintah pusat jika mau ambil pernyataan resmi terkait pelaksanaan dan teknisnya.

Perlu diketahui, Wayan Koster dan Ganjar  selain sebagai Kepala Daerah merupakan Kader andalan PDIP. Keputusan menyuarakan penolakan timnas Israel sah-sah saja jika menyangkut alasan memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina. Hal ini jelas-jelas juga sangat berlawanan arus dengan Jokowi yang terus berupaya bertahan agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Ada apa dengan semua ini ? koq tumben ?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun