Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terima Uang Tunai dengan Tongkat Berwadah Kaleng jadi New Normal

1 Juni 2020   17:12 Diperbarui: 1 Juni 2020   17:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : SUMEKS. CO

Hati harus terus lapang dengan gaya interaksi sosial yang baru. Kenapa saya sebut seperti itu? Ya, dalam keterbatasan interaksi yang ada dengan setengah wajah tertutup masker pasti kita tidak tahu mimik yang dialami oleh lawan bicara. Apakah tersenyum, apakah marah atau biasa saja ? Sudah jelas hal ini banyak menimbulkan interpretasi dari diri kita sendiri. 

Kondisi yang ada kedepan selain dokter dan petugas medis tentu ini jadi masukan untuk Pemerintah agar bisa melibatkan dan menerjunkan pakar-pakar psikologi untuk memberikan jurus-jurusnya agar siap menerima keadaan new normal dengan segala konsekuensinya. 

Detik. Com mengutip pernyataan jurnalis ABC Indonesia :

"Jangan disalahpahami, 'oh Australia saja sudah dibuka', jangan sampai ada negara lain, katakanlah Indonesia, kemudian menjadikan Australia sebagai rujukan, ujar Farid Ibrahim.

"Ini semua jadi PR (Pekerjaan Rumah) Pemerintah yang cukup berat agar mempersiapkan semuanya dengan matang"

Pasti dan sangat bisa dipastikan Australia dan negara lainnya sangat berbeda dengan Indonesia karena ada pepatah "Lain ladang lain belalang ". Pelonggaran sosial dalam masa pandemi ini juga sangat membutuhkan sosiolog, tokoh agama dan budayawan dengan distribusi kiat-kiat dan pemikirannya. 

Kompleks ya kelihatannya namun itu hal yang mesti dilakukan agar terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dengan kesadaran yang akan tertanam atau ditanam. 

Ini semua jadi PR (Pekerjaan Rumah) Pemerintah yang cukup berat agar mempersiapkan semuanya dengan matang. Semua tidak semata diserahkan kepada masyarakat siap atau tidak siap harus menerima new normal. Kita juga pahami bahwa hal ini dilakukan demi bergeraknya roda ekonomi di samping upaya kesehatan yang sudah berjalan di masa PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar). 

Berita dicabutnya kembali situasi new normal di Korea Selatan bisa menjadi pembelajaran terbaik dan catatan pelaksanaan di Indonesia. Terjadinya lonjakan kasus baru Covid 19 di Korsel membuat pemerintahnya sigap dan nyatakan kebijakan new normal gagal dan menutup kembali sekolah-sekolahsekolah-sekolah, taman umum dan museum. 

Okelah new normal dijalankan namun Pemerintah juga semestinya mempersiapkan skenario lain jika ternyata upaya new normal atau pelonggaran tak berhasil. Indikatornya seperti peningkatan orang positif terjangkit Covid 19.  Jangan malah menambah lelah para dokter dan tenaga medis hingga jadi sia-sia upaya yang sudah dilakukan. (Isk) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun